Bisnis.com, JAKARTA - PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jakarta menyatakan mulai tahun ini akan menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Ibu Kota Jakarta guna memperluas jangkauan penjaminan.
Direktur Utama PT Jamkrida Jakarta Chusnul Ma'arif menyatakan upaya ekspansi bisnisnya tersebut dilakukan demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat di Jakarta, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang membutuhkan pembiayaan.
"Mulai 2017 ini kami akan menggandeng BPR yang ada di DKI. Kami ingin lebih dekat dengan warga Jakarta," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/1/2017).
Menurut Chusnul, terdapat sekitar 25 BPR di Ibu Kota Jakarta anggota Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) yang berpotensi digandeng untuk bekerja sama. "Hingga saat ini kami sudah mendatangani lima BPR dan umumnya mendapatkan sambutan sangat baik dan positif," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya memastikan akan memilih bermitra bersama BPR dengan kinerja nonperforming loan atau rasio kredit macet mereka pada kisaran di bawah 4%.
Pihaknya optimistis dengan semakin banyaknya pihak yang bekerjasama tersebut, maka jumlah penjaminan yang bisa direalisasikan mulai tahun ini akan semakin besar dan meningkat signifikan.
Jamkrida Jakarta saat ini telah bekerja sama dengan PT Bank DKI dan Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) dengan porsi sekitar 99% Bank DKI dan sisanya LPDB. Apalagi, lanjut Chusnul, mulai tahun ini jangkauan penjaminan semakin luas, seiring bertambahnya modal yang disetor Pemda DKI Jakarta kepada Jamkrida Jakarta.
Pada Desember 2016, Jamkrida Jakarta telah mendapatkan setoran modal lagi sebesar Rp200 miliar, sehingga total modal disetor telah mencapai Rp300 miliar.
"Tambahan penyertaan modal pemerintah (PMP) yang terbaru sebesar Rp200 miliar sudah cair. Dan meski kami bisa berikan penjaminan maksimal bisa 10 kali lipat dari modal, jadi tatuhlah sekitar Rp3 triliun, namun kami hanya akan maksimalkan sekitar Rp2,3 triliun," ujarnya.
Chusnul juga menegaskan bahwa target penjaminan yang bisa disalurkan pada 2017 mencapai sekitar Rp1,7 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 16.000 debitur. "Kami optimistis dapat merealisasikan ini," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, masih besarnya potensi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa digarap. "Dari target Rp1,7 triliun tahun ini itu, kami harapkan sekitar Rp200 miliar di antaranya dari KUR," tegasnya.
Sebelumnya Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengapresiasi kinerja Jamkrida Jakarta dalam membantu keberlangsungan UMKM di Ibu Kota Jakarta, meskipun kelahiran badan usaha milik daerah (BUMD) itu masih baru.
Menurutnya, persetujuan DPRD DKI untuk memberikan tambahan suntikan modal lagi kepada Jamkrida memang untuk memenuhi modal dasar yang dimiliki.
Sesuai dengan Perda No.13/2013 tentang Pembentukan BUMD PT Penjaminan Kredit Daerah Jakarta menyebutkan bahwa modal dasar perusahaan adalah sebesar Rp400 miliar. Namun hingga saat ini baru terealisasi Rp300 miliar. "PMP sudah kita kasih, maka perluasan jangkauan wajib dilakukan dalam rangka menggerakkan UKM di Ibu Kota," tegasnya.
Pihaknya berharap peningakatan jangkauan UKM itu dapat diwujudkan dengan baik, dan tidak hanya mengandalkan Bank DKI semata. "Jamkrida sebaiknya memang tidak hanya tergantung Bank DKI semata, dan segera menggandeng lembaga keuangan lainnya, seperti bekerja sama dengan BPR yang selama ini belum tersentuh," tegasnya.