Bisnis.com, PURWOKERTO -- Pemerintah merancang sejumlah kerja sama antara Bank Wakaf Mikro (BWM) dengan program beberapa institusi lain, guna meningkatkan dampak positif dari lembaga non-keuangan usungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut.
Dalam pertemuan dengan para Manajer dan nasabah Bank Wakaf Mikro pekan lalu di Istana Negara, Presiden Joko Widodo menyampaikan Bank Wakaf Mikro akan dijembatani dengan program-program dari sedikitnya dua kementerian, yaitu Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.
Menurut ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci, Ahmad Arif Noeris, beberapa kerja sama yang akan dijajaki dengan kedua kementerian tersebut yaitu pengadaan permesinan dan pelatihan pengemasan oleh Kemenperin, dan pemasaran produk UKM oleh Kementerian Perdagangan.
Yayasan Ponpes Al-Hidayah Karangsuci, Purwokerto, merupakan salah satu pilot project Bank Wakaf Mikro oleh OJK, yang saat ini mengelola BWM Amanah Berkah Nusantara. Per selama 1 Oktober 2017-31 Maret 2018, BWM Amanah Berkah Nusantara telah menyalurkan pembiayaan pada 245 nasabahnya.
"Ketika bertemu di istana, Pak Presiden menjanjikan akan ada sinergi dengan Kemenperin dan Kemendag karena memang nasabah bisa memproduksi banyak macam produk, tapi tidak ada mesinnya dan tidak ada ilmu tentang desain kemasan," ungkap Ahmad saat ditemui di Purwokerto, Jumat (6/4/2018).
Ahmad menyampaikan Bank Wakaf Mikro Amanah Berkah Nusantara telah menyalurkan pembiayaan pada 245 nasabah dengan total nilai penyaluran mencapai Rp275 juta, selama 5 bulan berdiri. Nilai pinjaman BWM memang dibatasi maksimal Rp1 juta, namun secara selektif boleh mencapai Rp3 juta.
Sebagai informasi, Bank Wakaf Mikro merupakan program OJK untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bagi masyarakat. OJK menggandeng pesantren-pesantren di Pulau Jawa untuk dapat membentuk Bank Wakaf Mikro dan menyalurkan pinjaman.
