Bisnis.com, JAKARTA -- Lonjakan klaim di PT Asuransi Jiwasraya terus merangkak naik. Penyebabnya sejumlah polis akan jatuh tempo pada 2020 ini. Menambah jumlah uang nasabah yang belum terbayarkan.
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan pemerintah dan direksi bisa mengambil sejumlah upaya untuk mengurangi tunggakan klaim saat ini. Langkah ini tidak mesti menunggu holding asuransi terbentuk.
"Misalnya menawarkan hair cut kepada nasabah premium, serta memprioritaskan pembayaran klaim kepada nasabah kecil," ujar Irvan, ketika dihubungi, Senin (3/2/2020).
Sembari melakukan upaya tersebut, dia mendorong pemerintah dan direksi Jiwasraya agar segera menentukan mitra strategis bagi anak usaha Jiwasraya Putra. Selain itu pemerintah sebagai pemegang saham harus bersedia mengupayakan bail out sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Sebelumnya PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatat jumlah klaim polis yang jatuh tempo pada periode Oktober-Desember 2019 senilai Rp 12,4 triliun. Sampai akhir 30 November 2019, total liabilitas Jiwasraya tercatat mencapai Rp 15,7 triliun.
Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI, 7 November tahun lalu, Jiwasraya menyatakan pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 32,98 triliun guna memperbaiki permodalan perusahaan sesuai ketentuan minimal yang diatur OJK atau risk based capital (RBC) sebesar 120%.