Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koperasi Targetkan Kontribusi Naik Jadi 10 Persen

Industri koperasi menargetkan pertumbuhan kontribusi naik dua kali lipat menjadi 10 persen. Hal itu diupayakan melalui pengembangan platform digital dengan menyasar millenial.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin saat menerima Frans Meroga Panggabean yang juga penulis buku berjudul The Ma'ruf Amin Way (26/12/2019)./Antara
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin saat menerima Frans Meroga Panggabean yang juga penulis buku berjudul The Ma'ruf Amin Way (26/12/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Industri koperasi menargetkan kontribusi tumbuh dua kali lipat menjadi 10 persen melalui pengembangan platform digital dengan menyasar millenial.

Hal itu disampaikan oleh Executive Co Chairman Nasari Group Frans Meroga Panggabean, mewakili Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askopindo) usai menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin di kantornya, Selasa (10/3/2020).

Frans mengakui bahwa kontribusi koperasi terhadap ekonomi nasional masih mandeg di angka 5 persen. Untuk itu, dia menggagas akselerasi pertumbuhan koperasi dengan menyasar millenial.

“Sekarang ada stigma koperasi old fashioned, jadul, membuat itu jadi lambat. Nah, dengan era digitalisasi, generasi milenial dengan menumbuhkan rasa cinta koperasi menjadi pendobraknya. Dalam kurun waktu 4 tahun ke depan bisa sampai 10 persen,” tutur Frans.

Sementara Chairman Nasari Sharia Cooperative Chandra Saritua mengatakan pihaknya bersama asosiasi telah merumuskan dua langkah strategi percepatan pertumbuhan koperasi.

Pertama, membangun ekosistem close loop melalui kerja sama antarlembaga keuangan mikro seperti koperasi, bank wakaf mikro, dan badan usaha milik desa (BUMdes). Keterlibatan pihak-pihak tersebut akan dijembatani melalui pembuatan platform digital.

“Jadi dengan super app, menciptakan marketplace. Koperasi juga nanti bisa menggunakan e-wallet. Jadi antar anggota koperasi juga bisa saling bertransaksi,” terangnya.

Kedua, usulan perumusan peraturan presiden (perpres) untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi kerakyatan. “Apakah nanti bisa dibentuk badan nasional percepatan yang berkoordinasi dengan 18 kementerian yang mempunyai program UMKM supaya visi misi Bapak Presiden dan Wapres mencapai kemiskinan nol persen bisa terealisasi,” tutur Chandra.

Chandra mengungkapkan platform koperasi berbeda dengan fintech peer-to-peer (P2P) lending yang sudah banyak bermunculan saat ini. Platform digital ini menawarkan pinjaman maksimal Rp10 juta. Dananya berasal dari badan usaha berupa koperasi atau badan wakaf mikro berlisensi yang tepercaya.

Berdasarkan data Askopindo saat ini sudah ada sekitar 20 juta nasabah koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun total pembiayaan akumulasi yang telah disalurkan koperasi mencapai Rp150 triliun.

Kendati koperasi kebanyakan melayani nasabah di daerah pinggiran, penggunaan internet di kalangan millenial menjadi sinyal positif bagi langkah perubahan ini sehingga diterima oleh generasi muda di pedesaan. Hanya saja dibutuhkan edukasi agar mereka mengenal produk tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper