Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah nasabah unit-linked mengeluhkan capaian investasi yang di peroleh di tengah pandemi Covid-19. Total premi yang disetorkan anjok hingga tingkat yang tidak mereka perkirakan sebelumnya. Sementara IHSG berfluktuasi baru sebatas 25 persen dalam periode yang sama.
Unit-linked merupakan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Produk ini membagi premi yang disetorkan nasabah menjadi asuransi dan sebagian lain untuk investasi.
Penempatan investasi produk ini disesuaikan dengan profil risiko nasabah. Namun tidak mudahnya polis yang panjang dan detail dipahami membuat nasabah asuransi seringkali memilih peluang tumbuh tertinggi dengan cepat namun urung memahami risikonya.
Seperti layaknya investasi, maka nasabah memiliki risiko tidak dapat diprediksi. Ketika pasar keuangan anjlok akibat kondisi ketidakpastian seperti saat ini, komponen investasi di produk tersebut otomatis akan turut terseret. Hal inilah yang perlu dicermati oleh nasabah saat memutuskan untuk membeli produk unit-linked.
PENEMPATAN INVESTASI OLEH PERUSAHAAN ASURANSI
Ketua Asosiasi Asuransi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengingatkan nasabah untuk betul-betul membaca polis unit-linked yang dimiliki karena memiliki konsekunsi untung dan rugi.