Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan transaksi digital dari awal tahun hingga April 2020 sebesar 67,14 persen.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi (TI) BRI Indra Utoyo mengatakan peningkatan transaksi tersebut terjadi pada layanan internet banking dan BRImo. Khusus untuk transaksi BRImo, mengalami peningkatan selama 61,54 persen selama Januari-April 2020.
Menurutnya, lonjakan transaksi paling signifikan berada dari Maret ke April 2020 yakni sebesar 30,77 persen. Peningkatan transaksi internet banking maupun BRImo tersebut seiring dengan penurunan pemakaian layanan di ATM.
"Orang yang ambil uang di ATM berkurang karena menghindari menyentuh uang kertas," katanya, Jumat (15/5/2020).
Sementara itu, pembayaran menggunakan mesin electronic data captured (EDC) yang sempat meningkat, mengalami penurunan pada April 2020. Di sisi lain, layanam BRILink masih cenderung stabil.
"BRILink jadi salah satu simpul pelayanan melalui agen, yang tumbuh luar biasa itu mobile dan internet kita," katanya.
Percepatan inovasi layanan digital, lanjutnya, menjadi keharusan bagi perbankan. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19. Meskipun, nasabah BRI di pedesaan belum semuanya melek digital, tetapi nasabah yanh ada di perkotaan kini mulai jarang datang ke kantor cabang.
Menurutnya, BRI pun bersiap untuk masuk ke era open banking dengan melakukan sinergi dan koneksi ke partner e-commerce maupun financial technology.
"Sebagai industri yang fokus pada financial service, buka tabungan sekarang bisa dilakukan di mana saja, buka tabungan BRI bisa lewat Tokopedia, Shopee, maupun Gojek. Ini yang sedang kami lakukan, makin connect dengan siapa saja dan bisa jadi solusi di era yang lebih low touch economy," katanya