Bisnis.com, JAKARTA - KB Kookmin Bank resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) yang dilaksanakan pada Juni-Juli 2018.
KB Kookmin Bank menjadi standby buyer setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Juni 2018.
OJK secara khusus merilis pernyataan pers atas proses rights issue tersebut dan menyatakan bahwa tahapan proses rights issue tersebut akan berdampak positif dalam memperkuat permodalan dan mendukung perkembangan bisnis Bank Bukopin, serta mengindikasikan masih tingginya kepercayaan pelaku pasar internasional terhadap perbankan di Indonesia.
Pada 24 Oktober 2019, melalui forum RUPS Luar Biasa, rencana Penawaran Umum Terbatas V dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) resmi mendapat persetujuan dari pemegang saham.
Dalam perkembangannya, pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin ini telah menyetorkan dana segar efektif hari ini. Setoran dana segar tersebut merupakan komitmen bank asal Korea Selatan ini dalam mendukung penguatan likuiditas dan permodalan bank.
Lalu bagaimana profil KB Kookmin Bank?
Bank asal Korea Selatan ini merupakan bagian dari KB Financial Group. Bank yang berbasis di Korea tersebut tercatat sebagai bank dengan pencapaian net income terbesar di Korea sepanjang tahun 2019.
Saham KB Financial Group tercatat di Korea Exchange (“KRX”) sejak 10 Oktober 2008 dan di New York Stock Exchange (“NYSE”) sejak 29 September 2008.
Total aset KB Financial Group per 31 Desember 2019 mencapai KRW 789,6 triliun (ekuivalen Rp9.350 triliun). KBFG telah mengembangkan sayapnya ke pasar global dengan jaringan yang tersebar di Inggris, Amerika Serikat, India, China, HongKong, Jepang hingga Selandia Baru.
Di Asia Tenggara, Kookmin melakukan ekspansi ke Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Indonesia.