Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Saham Bank BUKU IV Tancap Gas

Sektor saham keuangan menjadi pendorong utama laju IHSG sepanjang sesi pertama dengan menguat 4,50 persen. Empat bank kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV menjadi top leaders pergerakan indeks.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Keputusan stimulus tambahan dari The Federal Reserve mendorong laju saham empat emiten perbankan kelompok bank umum kegiatan usaha IV setelah sempat kompak terkoreksi sesi sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) tancap gas sejak pembukaan perdagangan, Selasa (16/6/2020). Indeks parkir di zona hijau dengan 3,02 persen ke level 4.961,718 pada penutupan sesi pertama.

Sektor saham keuangan menjadi pendorong utama laju IHSG sepanjang sesi pertama dengan menguat 4,50 persen. Empat bank kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV menjadi top leaders pergerakan indeks.

Bloomberg mencatat PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 5 persen ke level Rp28.875. Saham perbankan Grup Djarum itu mencetak net buy atau beli bersih investor asing Rp78,77 miliar.

Selanjutnya, emiten perbankan milik negara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga menguat signifikan 7,24 persen ke level Rp3.110. Emiten dengan kapitalisasi pasar senilai Rp383,61 triliun itu juga menjadi incaran investor asing dengan net buy Rp51,74 miliar

Emiten bank BUKU 4 lainnya yang menguat signifikan yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Harga saham perseroan menguat 5,93 persen ke level Rp5.000.

Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan persentase kenaikan harga terbesar 8,10 persen ke level Rp4.540.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan bahwa kemarin empat emiten perbankan big caps itu kompak mengalami penurunan. Namun, kondisi berbalik dengan terjadi reli penguatan hari ini.

“Pergerakan saham lebih banyak tergantung kepada berita dari The Fed yang juga menyebabkan bursa saham Asia ikut mengalami reli,” jelasnya, Selasa (16/6/2020).

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah lewat program “Secondary Market Corporate Credit Facility”. Sebelumnya, program itu lebih banyak melakukan pembelian produk exchange traded funds (ETF).

Frankie menilai secara fundamental emiten perbankan masih mencatatkan laba pada kuartal I/2020 yang terbilang baik. Selain itu, perseroan masih memiliki permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang sehat.

Sebagai catatan, saham empat perbankan kelompok buku 4 itu kompak terkoreksi lebih dari 3 persen pada sesi perdagangan, Senin (15/6/2020). BBCA dan BBRI masih menjadi sasaran aksi jual asing dengan nilai net sell masing-masing Rp116,49 miliar dan Rp110,39 miliar.

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menjelaskan bahwa penurunan harga yang terjadi karena kekhawatiran kembali meningkatnya Covid-19 di luar negeri. Sentimen itu menurutnya juga telah menggerus kinerja indeks global.

“Asing mulai net sell kembali beberapa hari ini,” ujarnya saat dihubungi, Senin (15/6/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper