Bisnis.com, JAKARTA – PT BRI Agroniaga Tbk. (AGRO) mengumumkan perubahan rencana pada awal paruh kedua 2020. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tersebut memangkas besar-besaran target mereka hingga akhir tahun.
“Memang kami melakukan revisi business plan. Untuk pertumbuhan kredit, kami memasang target 2-4 persen, jadi di sekitar 3 persen lah pertumbuhannya,” ujar Plt Direktur Utama Ebeneser Girsang dalam paparan publik, Rabu (26/8/2020).
Apabila dikalkulasi, artinya BRI Agro mematok penyaluran kredit sebesar Rp19,6 triliun. Angka tersebut turun drastis ketimbang target yang dipaparkan perseroan pada awal tahun.
Saat itu, mereka mematok pertumbuhan kredit sebesar 15-20 persen, alias Rp22,5 triliun-Rp23,1 triliun. Sebagai catatan, pada 2019, BRI Agro mencatatkan kredit Rp19,37 triliun alias tumbuh 23,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain penyaluran kredit, target Dana Pihak Ketiga (DPK) juga diturunkan jadi 1-3 persen. Sementara itu, Non Performing Loan (NPL) masih dipatok di bawah 5 persen dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di atas 20 persen.
Adanya penyesuaian target ini, kata Ebeneser, merupakan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).