Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus berupaya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar mampu beradaptasi dengan perkembangan industri keuangan.
Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 hingga persaingan antar bank dan serbuan perusahaan rintisan di bidang teknologi informasi mengharuskan perusahaan mengelola talenta yang dimilikinya dengan serius agar mampu bersaing.
Saat ini Bank Mandiri memiliki lebih dari 35.000 pegawai, termasuk sejumlah generasi milenial yang mengisi posisi kunci. Strategi pengembangan SDM menjadi kartu truf yang bisa membawa perusahaan menjadi salah satu bank terkemuka di level nasional dan kawasan.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan bahwa sejak awal berdiri perseroan telah melihat pentingnya penerapan program pengembangan SDM yang kreatif dan non konvensional, untuk menciptakan talenta mumpuni dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan.
“Sebagai organisasi yang dinamis, kami selalu berinovasi dalam melakukan perbaikan secara berkelanjutan untuk mampu bertransformasi dan mendorong mindset pegawai lebih terbuka dan terbiasa dengan perubahan, serta selalu berusaha mengadopsi best practices di bidang nya, bahkan berinovasi melahirkan future practices,” katanya.
Dalam pengembangan SDM, lanjut Darmawan, perseroan menerapkan empat strategi kunci yang juga disesuaikan dengan perkembangan terkini.
Baca Juga
Pertama, dorongan natural perseroan agar SDM Bank Mandiri terbiasa menghadapi perubahan yang dimulai sejak perusahaan berdiri. Konsep pendirian Bank Mandiri sebagai universal banking membuat perseroan tidak pernah berhenti melakukan transformasi.
Kedua, disiplinnya perseroan dalam melakukan dan menilai performa pegawai. Bank Mandiri ketat menerapkan sistem manajemen performa yang berbasis pada penilaian Key Performance Indicator (KPI). Hal tersebut mendorong pegawai Bank Mandiri untuk memiliki jiwa kompetisi tinggi, tetapi tetap mengedepankan pembangunan fundamental bisnis yang semakin kokoh, dengan sustainability yang terjaga, dan mendorong terciptanya value creation.
Ketiga, penerapan budaya kerja yang konsisten dan berkelanjutan juga menjadi resep Bank Mandiri tidak pernah kekurangan talenta terbaik. Hal ini mendorong pegawai Bank Mandiri selalu aktif dan responsif dalam menghadapi perubahan yang cepat terjadi.
Keempat, kuatnya penerapan praktik tata kelola korporasi atau Good Corporate Governance (GCG) di seluruh lini kerja perseroan.
“Melalui proses tersebut, kemudian membangkitkan dan membangun awareness untuk terus menjaga organisasi Bank Mandiri sebagai institusi keuangan terdepan di Indonesia,” ujarnya. Keempat hal itu juga lah yang menjadi dasar Bank Mandiri melakukan adaptasi dan pemenuhan kebutuhan talenta dalam menjaga pengembangan bisnis secara berkelanjutan.