Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menganggarkan belanja pengembangan teknologi Rp500 miliar untuk dapat tetap mencapai pertumbuhan transaksi digital sebesar 20% tahun ini.
Direktur Operation, IT, & Digital Banking Bank BTN Andi Nirwoto pun mengatakan mengatakan perseroan mulai mampu meningkatkan bisnis transaksi digitalnya dengan tetap fokus pada bisnis di rantai pasok sektor properti perumahan.
"Diperkirakan minimal bisa 15% hingga 20% growth untuk jumlah transaksi di digital channel ini dapat dijaga. Belanja IT kami tetap Rp500 miliar tahun ini," katanya, Jumat (22/1/2021).
Andi memaparkan jumlah transaksi e-channel dari ATM, mobile banking, internet banking dan EDC per akhir tahun lalu mencapai sekitar 20 juta. Tahun ini, emiten berkode BBTN ini menargetkan akuisisi merchant lokal dan nasional sebagai merchant mesin electronic data capture (EDC) sebanyak 25.000.
Dia melanjutkan perseroan mendorong transaksi di area digital channel dengan terus menambah fitur-fitur baru, baik payment dan purchase. Dari sisi mobile banking, Bank BTN pun akan mengembangkan dengan platform/ arsitektur terbaru, yang berorientasi pada kemudahan bagi ekosistem BTN.
"Hal lain adalah kita terus mengembangkan portal property sebagai interaksi digital dengan nasabah terkait core business BTN seperti nasabah/debitur, developer, notaris, penilai, dan juga ada beberapa digital channel lain untuk mempermudah bagi nasabah dan mitra berinteraksi dengan BTN," imbuhnya.
Adapun, Andi menyampaikan pendapatan yang langsung terkait dengan transaksi sudah naik 15% secara tahunan. "Tren ini akan tetap kami pertahankan untuk menjamin keberlangsungan pengembangan bisnis transaksi digital ini," sebutnya.