Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. kembali menguat pada perdagangan hari ini, Senin (25/1/2021).
Hingga penutupan perdagangan hari ini, saham ARTO naik 6,64 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya ke level 6.825. Dengan kenaikan harga saham ini, kapitalisasi market Bank Jago pun melesat ke Rp74,09 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, saham Bank Jago dibuka di level 6.450 dan sempat tersungkur ke zona merah pada sesi pertama.
Di awal sesi kedua, saham Bank Jago sempat menembus level tertinggi 6.900. Hingga satu jam menjelang perdagangan ditutup, bank yang sebagian sahamnya dimiliki Gojek itu bergerak di level 6.000 hingga 6.900.
Pengamat pasar saham pun menilai sentimen dari Grup Gojek masih memberi angin segar bagi investor Bank Jago.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan saat ini belum ada aksi korporasi khusus dari perseroan. Investor saat ini masih menyimpan persepsi cukup baik lantaran aksi korporasi dari Grup Gojek sebelumnya.
"Saat ini belum ada hal yang baru. Investor masih terdorong sentimen sebelunya," sebutnya kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).
Sebelumnya, PT Dompet Karya Anak Bangsa, bagian dari Grup Gojek mengakuisisi 22 persen saham Bank Jago senilai Rp2,25 triliun.
Grup Gojek meyakini investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.
Meski demikian, Reza menyampaikan saham Bank Jago tersebut sudah over valued, khususnya dengan price to book valued yang melambung ke 6,77 kali. Dia menyarankan investor jangka panjang untuk hati-hati berinvestasi pada emiten ini.
"Kalau mau rekomendasi, ya harus lihat tipe investornya. Yang jelas rencana pengembangan dari Bank Jago masih belum terlihat dari laporan kinerja kuartal ketiga 2020," sebutnya.
Sejak awal tahun, saham ARTO sudah menguat 54,48 persen. Saham Bank Jago makin moncer setelah Gojek lewat anak usaha PT Dompet Karya Anak Bangsa mengakuisisi 1,95 miliar saham Bank Jago senilai Rp2,25 triliun.
Sekadar mengingatkan, saham Bank Jago sudah melesat sejak pertengahan 2020 saat bank ini dikabarkan diakuisisi oleh investor baru, yakni bankir senior Jerry Ng dan co-founder Northstar Patrick Walujo.
Sejak menggelar initial public offering (IPO) pada Januari 2016, saham Bank Jago yang dahulu bernama Bank Artos tidak pernah melampaui level 200. Namun, pada 21 Agustus 2019, saham bank dengan modal kurang dari Rp1 triliun itu melonjak ke posisi Rp830 hanya dalam waktu 2 pekan. Harga saham terus naik hingga hari ini.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar mengatakan perseroan hadir dengan model bisnis baru yang menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Kebutuhan layanan keuangan yang serba digital disebut meningkat, seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat.
"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem[digital] dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim dalam sesi ramah tamah dengan media massa di Jakarta, Jumat (18/12/2020).