Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini, Senin (1/2/2021), sejarah baru mega merger bank syariah milik bank BUMN secara resmi bergulir. Proses singkat, kurang dari 5 bulan, diharapkan menghantarkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. sebagai calon kampiun baru di kancah dunia.
Secara formal, merger bank syariah milik bank pelat merah itu akan dilakukan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, siang ini.
Penggabungan tiga bank syariah milik BUMN, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, terbilang mulus, meski waktunya sangat singkat. Jika ada riak-riak, maka itu tidak sampai mengemuka ke permukaan.
Pada September 2020, rencana merger itu sempat terungkap ke publik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat menyebut-nyebut wacana itu. Otoritas memang mendorong penggabungan bank syariah milik pelat merah tersebut agar memiliki bank syariah skala global.
Hingga akhirnya, pada 13 Oktober 2020, rencana itu resmi diumumkan. Kendati, rencana pengumuman tersebut sempat ditunda dari semula akan dilakukan sehari sebelumnya.
Sepekan kemudian, tepatnya 21 Oktober 2020, disampaikan siapa yang menjadi pengendali bank yang menggunakan kode saham BRIsyariah itu, BRIS. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., bakal menjadi ‘juragan’ terbesar yakni 51,2 persen.