Janji Dirut Anggoro dan Defisit Rp13 T JHT BPJS Ketenagakerjaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tercatat mengalami defisit dalam program JHT dimana solvabilitasnya susut menjadi 95,92 persen dari seharusnya minimal 120 persen.

Bisnis.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada periode 2016-2021 tercatat tidak banyak berinvestasi langsung.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis per Desember 2020, penempatan investasi yang dilakukan oleh pengelola dana publik itu terdiri dari surat utang (64 persen), saham (17 persen), reksa dana termasuk berbasis saham (8 persen). Sedangkan investasi langsung sekitar 1 persen. 

Konten Premium Terbaru