Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Harda Internasional Tbk. telah mengumumkan rencana penambahan modal dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Jalan menuju bank digital pun makin terbuka.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/3/2021), emiten perbankan berkode saham BBHI itu menyatakan bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham baru. Nilai nominalnya ditetapkan Rp100 per saham, tetapi belum disebutkan berapa harga pelaksanaan aksi korporasi ini.
Manajemen BBHI menyatakan dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam pengembangan usaha.
"Termasuk pengembangan kredit baik secara konvensional maupun digital banking," demikian disampaikan BBHI.
Adapun penerbitan saham baru ini setara dengan 64,19 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah aksi peningkatan modal itu.
Untuk merealisasikan rencana ini, perusahaan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 7 Mei 2021. Selain menetapkan jumlah saham yang akan dilepas, RUPST juga akan menetapkan harga pelaksanaan rights issue ini.