Bisnis.com, JAKARTA — Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) berkali-kali disebut dalam agenda rapat Komisi XI DPR pada Senin (12/7/2021). Oleh sebagian anggota Komisi XI, BRIS diusulkan mendapat bantuan insentif fiskal guna memperkuat infrastruktur teknologi perseroan.
Anggota Komisi XI Anis Byarawati mengatakan sejauh ini, pemanfaatan teknologi masih menjadi titik lemah industri perbankan syariah dalam negeri. Penguatan infrastruktur teknologi di BRIS, yang memiliki pangsa pasar perbankan syariah terbesar dalam negeri, disebutnya bakal menjadi pemantik yang bagus untuk segmen perbankan syariah.
“BSI perlu meningkatkan sistem IT [Information Technology], sehingga bisa dimanfaatkan oleh lembaga keuangan syariah lainnya,” tutur Anis.
Perbankan syariah memang baru menyumbang sekitar 6,5 persen dari pangsa pasar industri perbankan dalam negeri saat ini, naik sedikit dari 5,7 persen pada 2017. Namun, pertumbuhan segmen ini tidak bisa dipandang remeh.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aset bank umum syariah di Indonesia telah mencapai Rp399,88 triliun per akhir April 2021. Angka tersebut meningkat 26,27 persen dibandingkan rapor Rp316,69 triliun pada pengujung 2018.
Angka tersebut pun diyakini masih akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.