Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warijo menjelaskan transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh tinggi di Indonesia seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
"Nilai transaksi e-commerce pada kuartal I dan II 2021 meningkat 63,36 persen (yoy) menjadi Rp186,75 triliun, dan diproyeksikan meningkat 48,4 persen(yoy) mencapai Rp395 triliun untuk keseluruhan tahun 2021," jelas Perry dalam dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis, (23/7/2021).
Perry pun mempaparkan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada kuartal I dan II 2021 meningkat 41,01 persen (yoy) mencapai Rp132,03 triliun, dan diproyeksikan tumbuh 35,7 persen (yoy) mencapai Rp278 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.
Sementara itu, transaksi perbankan digital pada kuartal I dan II 2021 meningkat 39,39 persen (yoy) menjadi Rp17.901,76 triliun, dan diproyeksikan meningkat 30,1 persen (yoy) mencapai Rp35.600 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.
"Bank Indonesia mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran untuk akselerasi ekonomi keuangan digital dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry.