Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis penyedia jasa bayar tunda atau buy now pay later (BNPL) makin menggiurkan seiring dengan masifnya transaksi di platform e-commerce dan layanan digital. Bagaimana peta persaingan SPayLater, Kredivo, hingga GoPayLater?
Berasarkan laporan Fintech yang dirilis DSResearch, paylater menempati posisi ketiga sebagai layanan terfavorit setelah e-money dan aplikasi investasi. Menariknya, setahun kemudian, paylater naik satu tingkat ke peringkat kedua tepat di bawah uang elektronik.
Beberapa faktor yang mendorong hal tersebut adalah lantaran kesenjangan pinjaman di Indonesia masih signifikan sedangkan penetrasi kartu kredit masih rendah yakni 5 persen.
Berdasarkan data Bank Indonesia per Februari 2020, terdapat 17,61 juta kartu kredit yang beredar. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk dan kartu kredit cenderung sulit diperoleh karena persyaratannya.
Faktor selanjutnya adalah tren pertumbuhan konsumen e-commerce Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat. McKinsey dalam laporannya menyebut industri e-commerce di Indonesia diproyeksikan menjadi senilai US$40 miliar pada 2022.