Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membukukan rugi bersih senilai Rp517,86 miliar sepanjang 2021.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Indonesia Re 2021 yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, Selasa (17/5/2022), pendapatan premi bruto perseroan mencapai Rp5,12 triliun atau turun tipis sebesar 1,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,18 triliun.
Lebih lanjut, jumlah premi reasuransi yang dicatatkan perseroan mengalami kenaikan 11,79 persen year-on-year (yoy), selanjutnya perseroan membukukan penurunan premi neto sebesar 8,97 persen yoy menjadi Rp2,94 triliun.
Sedangkan klaim bruto perseroan tercatat meningkat 6,52 persen yoy menjadi Rp4,41 triliun pada 2021, dari sebelumnya Rp4,14 triliun pada 2020.
Alhasil, sepanjang tahun lalu, jumlah pendapatan underwriting perseroan senilai Rp2,98 triliun tak mampu menutup jumlah beban underwritingnya yang mencapai Rp3,32 triliun. Perseroan pun membukukan hasil underwriting minus Rp343,01 miliar.
Sementara itu, perseroan membukukan hasil investasi senilai Rp318,84 miliar atau turun 4,55 persen yoy dan kenaikan jumlah beban usaha 8,77 persen menjadi Rp351,37 miliar.
Baca Juga
Dengan kinerja tersebut, Indonesia Re pun membukukan rugi bersih senilai Rp517,86 miliar pada 2021, dari sebelumnya mampu mencatatkan laba senilai Rp104,05 miliar pada 2020.
Di sisi neraca, reasuransi pelat merah ini memiliki jumlah aset senilai Rp11,13 triliun per 31 Desember 2021. Nilai ini tumbuh 6,1 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2020 yang mencapai Rp10,49 triliun.