Bisnis.com, JAKARTA – Analis melihat kinerja laba atau profitabilitas bank-bank besar akan terjaga hingga akhir 2022 meski suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sedang dalam tren meningkat.
Profitabilitas ini tecermin dari rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang terjaga hingga kuartal III/2022. NIM masuk dalam rasio profitabilitas karena mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.
Rasio NIM dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), misalnya, terjaga di level 5,12 persen hingga kuartal III/2022 atau tumbuh 44 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga memperlihatkan kenaikan rasio NIM secara bertahap. Mulai dari 4,5 persen pada 3 bulan pertama tahun ini, bergerak ke level 4,7 persen pada kuartal II/2022, dan mencapai 4,8 persen pada September 2022.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan NIM sebesar 5,1 persen. Posisi ini turun tipis dibandingkan capaian pada kuartal III/2021 yang mencapai 5,2 persen. Akan tetapi, NIM adjusted risk naik dari 3,5 persen ke 4,3 persen.
Profitabilitas juga tecermin dari laba bersih yang dibukukan. BMRI meraih laba Rp30,7 triliun, naik 59,4 persen secara tahunan (yoy), diikuti BCA yang meraup laba Rp29 triliun atau tumbuh 24,8 persen yoy, dan BNI mencatatkan laba bersih Rp13,68 triliun meningkat 76,8 persen yoy.