Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Berjanji Akan Melakukan Apapun Untuk Mengatasi Krisis Perbankan

Presiden Amerika (AS) Joe Biden berjanji akan melakukan apa pun untuk mengatasi krisis perbankan yang terancam karena bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB).
Presiden AS Joe Biden/Bloomberg-Nathan Howard
Presiden AS Joe Biden/Bloomberg-Nathan Howard

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika (AS) Joe Biden berjanji akan melakukan apa pun untuk mengatasi krisis perbankan yang terancam karena bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank yang memaksa para regulator untuk turun tangan dengan beberapa langkah darurat.

Biden mengatakan kegagalan SVB meningkatkan kekhawatiran para investor terkait kesehatan bank-bank lain di seluruh dunia.

Dilansir dari Reuters pada Senin (13/2/2023), Indeks perbankan STOXX Eropa turun 5,8 persen pada hari Senin dan berada di jalur penurunan dua hari terbesar sejak Maret 2022, segera setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Commerzbank Jerman juga turun sebanyak 12,7 persen, sementara Credit Suisse mencapai rekor terendah baru setelah jatuh lebih dari 15 persen.

Biden menyampaikan tindakan cepat pemerintahannya selama akhir pekan lalu seharusnya memberikan keyakinan kepada warga Amerika bahwa sistem perbankan AS aman, dan menambahkan bahwa dia akan meminta Kongres dan regulator untuk memperkuat peraturan bank.

"Warga Amerika dapat memiliki keyakinan bahwa sistem perbankan aman. Simpanan Anda akan ada di sana ketika Anda membutuhkannya." kata Biden.

Saham-saham bank AS telah menurun pada perdagangan pra-pasar, dengan Bank of America turun 3,7 persen. Pemberi pinjaman yang lebih kecil tetap berada di bawah tekanan dengan First Republic Bank yang dimiliki oleh swasta anjlok sekitar 60 persen dan PacWest turun sekitar 40 persen.

Di pasar uang, indikator risiko kredit yang diawasi secara ketat di sistem perbankan AS naik tipis, seperti halnya indikator-indikator risiko kredit di zona euro. Indeks volatilitas Eropa melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2022.

Sementara itu, harga emas melaju menuju level kunci US$1.900, didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) AS mungkin harus mengurangi kenaikan suku bunganya karena investor mencari tempat berlindung yang aman.

"Ada rasa penularan dan di mana kita melihat repricing di sekitar keuangan mengarah ke repricing di seluruh pasar," kata kepala investasi di BlueBay Asset Management di London Mark Dowding, 

Mark mengatakan dia tidak berpikir bahwa banyak masalah yang mempengaruhi bank-bank AS akan muncul di pemberi pinjaman Eropa.

"Obligasi yang dipegang oleh SVB hampir tidak ada nilainya dalam waktu singkat, jadi dengan latar belakang itu, hal itu memiliki efek yang diterjemahkan secara lebih luas," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper