Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke Rp15.205 per dolar AS pada Kamis (10/8/2023) setelah kemarin sempat ditutup di teritorial positif.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.02 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,10 persen atau turun 15,5 poin ke Rp15.205 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi ketika indeks dolar menguat 0,01 persen ke level 102,35 dari posisi pembukaan 102,32.
Bersama dengan rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut tertekan terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,11 persen, sementara yen Jepang turun 0,4 persen di hadapan dolar AS. Peso Filipina tercatat melemah hingga 0,35 persen, sementara dolar Taiwan terkoreksi 0,31 persen.
Yuan China menjadi segelintir mata uang yang menguat dengan apresiasi tipis 0,01 persen terhadap dolar AS. Begitu pula dengan baht Thailand yang menguat 0,02 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya memperkirakan rupiah hari ini dibuka fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp15.160—Rp15.230 per dolar AS.
Pergerakan rupiah turut dipengaruhi oleh dolar AS yang melemah setelah perilisan data perekonomian terbaru China. Indeks harga konsumen (CPI) China menyusut 0,3 persen pada Juli 2023 dan merupakan kontraksi pertama dalam dua tahun.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Juli 2023 tetap kuat secara tahunan.Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7 atau tumbuh positif sebesar 6,3 persen YoY.
Secara bulanan, penjualan eceran menunjukkan perbaikan meski berada pada fase kontraksi sebesar 0,3 persen mtm. Perbaikan tersebut terjadi pada beberapa kelompok, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi akan menurun pada September 2023, tetapi berpotensi meningkat pada Desember 2023 sejalan dengan ekspektasi penjualan ke depan.
“Hal ini dikarenakan tantangan pada kuartal ketiga dan kuartal keempat 2023 akan jauh lebih berat dikarenakan ekspor yang menurun,” tulis Ibrahim.
Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (10/8/2023)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.43 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.197 dan harga jual sebesar Rp15.217 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.09 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.040 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.340 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.040 15.340
E Rate 15.197 15.217
Bank Notes 15.040 15.340
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 10.03 WIB masing-masing sebesar Rp15.195 dan Rp15.215 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.150 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.300 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.150 15.300
E Rate 15.195 15.215
Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 09.16 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.205 dan harga jual sebesar Rp15.225 berdasarkan e-rate.
Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp14.987 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.363 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.000 15.350
E Rate 15.205 15.225
Bank Notes 14.987 15.363
Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 10.05 WIB masing-masing sebesar Rp15.196 dan Rp15.216.
Untuk bank notes BNI pada 10.05 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.035 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.385 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.035 15.385
E Rate 15.196 15.216
Bank Notes 15.035 15.385