Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPST BTN Bakal Bahas Pengganti Yusuf Permana yang Ditunjuk jadi Komisaris BNI

BTN (BBTN) akan menggelar RUPST pada hari ini, Rabu 6 Maret 2024 pukul 14.00 WIB. Rapat ini akan membahas mengenai dividen dan perombakan pengurus.
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPST) pada hari ini. Adapun, salah satu mata acara yang akan dibahas terkait perubahan susunan pengurus perseroan.

BTN akan menggelar RUPST pada Rabu 6 Maret 2024 pukul 14.00 WIB di Menara Bank BTN Jalan Gajah Mada Nomor 1 Jakarta. 

Manajemen perseroan menyebut pemegang saham yang berhak hadir dalam rapat adalah pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada Senin, 12 Februari 2024 sampai dengan pukul 16.15 WIB. 

Melansir dari Keterbukaan Informasi, jabatan Mohamad Yusuf Permana sebagai Komisaris BTN bakal berakhir efektif terhitung sejak Senin 4 Maret 2024 usai perseroan menerima surat Pemberitahuan Pengangkatan bahwa Yusuf telah diangkat sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BBNI)

“Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.PER-3/MBU/03/2023 Pasal 73 ayat (3) diatur bahwa masa jabatan anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas BUMN yang memangku jabatan rangkap pada BUMN, berakhir karena hukum sejak anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN bersangkutan lainnya atau anggota Direksi atau RUPS/Menteri mengetahui perangkapan jabatan yang dimaksud,” ujar Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu yang dikutip Rabu (6/3/2024).

Lebih lanjut, menunjuk hasil RUPS Tahunan Tahun 2024 BNI, POJK No 17 Tahun 2023 pasal 46 ayat (1) huruf a, dan Permen BUMN No. PER/3/MBU/03/2023 Pasal 73 ayat (3) butir (1), (2), dan (3), maka jabatan yang Yusuf pada BTN berakhir efektif terhitung sejak 4 Maret 2024. 

Selain itu, RUPST BTN juga akan membahas persetujuan laporan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023, penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2024, hingga laporan realisasi penggunaan dana hasil penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II).

Adapun, Yusuf diangkat dalam RUPST BNI untuk menggantikan posisi komisaris sebelumnya yakni Susyanto. "RUPST menyetujui pengangkatan Mohamad Yusuf Permana sebagai Komisaris," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers RUPST BNI pada Senin (4/3/2023).

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil RUPSLB Bank BTN pada 11 Januari 2023, pemegang saham menyetujui pengangkatan M Yusuf Permana sebagai Komisaris Bank BTN menggantikan Heru Budi Hartono yang menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Yusuf merupakan birokrat yang berkarir di lingkup Sekretariat Presiden. Pria kelahiran Jakarta, 24 September 1975 ini mengawali karir sebagai Staf Biro Protokol Sekretariat Presiden pada 2002.  

Sebagai lulusan Sarjana Ekonomi, Universitas Gunadarma 1998 ini, dirinya dipercaya Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebagai Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia pada 2021. 

Yusuf juga ditunjuk sebagai Komisaris Pelayaran Samudera Djakarta Lloyd pada Januari 2020 - Agustus 2021 dan PT Pelindo Multi Terminal. 

Agenda RUPST di antaranya persetujuan laporan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023, penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2024, hingga laporan realisasi penggunaan dana hasil penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II).

Kisi-Kisi Tebaran Dividen BTN 2024

BTN juga akan membahas mengenai tebaran dividen dari tahun buku 2023. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan perusahaan berpotensi untuk mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih kepada para investor.

“[Berdasarkan] rencana bisnis bank, [rasio dividen] kami 20% mungkin enggak jauh dari itu,” ujarnya singkat pada awak media, Minggu (3/3/2024).

Sebagaimana diketahui, BTN membukukan laba bersih Rp3,5 triliun sepanjang 2023 atau naik 14,97% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Artinya, dengan asumsi rasio dividen BTN di level 20%, maka nilai dividen yang dibagikan BTN untuk tahun buku 2023 bisa mencapai Rp700 miliar.

Mengacu catatan Bisnis, BTN membagi dividen tahun buku 2022 sebesar Rp609 miliar atau sebesar 20% dari total perolehan laba 2022.

Besaran pembagian dividen per saham ditetapkan sebesar Rp43,39, meningkat dibandingkan dengan besaran dividend per share (DPS) tahun buku 2021 sebesar Rp22,43.

Adapun, pada tahun buku 2021 BBTN menetapkan nilai dividen tunai sebesar Rp237,62 miliar. Jumlah tersebut mencapai 10% dari total bersih BBTN saat itu sebesar Rp2,37 triliun.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper