Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank BUMN mulai memberikan sinyal tebaran dividen kepada para investor usai musim laporan keuangan 2024. Simak kisi-kisi dividen tahun buku 2024 yang diberikan oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.
Hingga hari ini, Jumat (7/2/2024), dua bank pelat merah, yaitu Bank Mandiri dan BNI telah merilis kinerja keuangan sepanjang 2024. Dua bank BUMN lainnya, yaitu BRI dan BTN belum mengumumkan kinerja pada tahun lalu.
Meskipun demikian, bos-bos keempat bank BUMN telah memberikan perkiraan dividend payout ratio untuk tahun buku 2024. Berikut informasi yang telah Bisnis rangkum:
Bank Mandiri
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memberikan kisi-kisi besaran pembagian dividen tahun buku 2024 usai meraup laba bersih Rp55,78 triliun sepanjang tahun lalu.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyebutkan bahwa pihaknya telah menjaga tingkat dividend payout ratio stabil pada level 60% dari laba selama lima tahun terakhir.
“Hal ini sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama,” katanya dalam paparan kinerja keuangan Bank Mandiri 2024 secara virtual, Rabu (5/2/2025).
Menurutnya, penentuan rasio pembayaran dividen ini mempertimbangkan pelbagai faktor demi menjaga kondisi permodalan yang sehat, rentabilitas yang optimal, serta mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.
Sigit menyatakan bahwa pihaknya berupaya mempertahankan kinerja Grup Bank Mandiri agar dapat terus meningkatkan nilai kepada pemangku kepentingan, tak terkecuali pemegang saham.
“Kewenangan untuk menetapkan dividend payout ratio ini dimiliki oleh pemegang saham utama kami, yang diwakili oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN,” tuturnya.
Sementara itu, untuk tahun buku 2023 Bank Mandiri membagikan dividen tunai senilai Rp33,03 triliun atau 60% dari total laba bersih.
Dividend payout ratio pada tahun buku 2023 tetap jika dibandingkan dengan tahun buku 2022, yaitu senilai Rp24,7 triliun atau 60% dari total laba bersih tahun buku 2022 yang mencapai Rp41,2 triliun.
BNI
Nasabah bertransaksi di ATM BNI/Istimewa
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga telah memberikan kisi-kisi pembagian dividen tahun buku 2024.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebut bahwa pihaknya berupaya meningkatkan dividend payout ratio di atas 50%, seiring dengan tingkat permodalan perseroan yang dinilai memadai.
“Kita nanti akan lihat kemampuan [modal] sampai 5 tahun ke depan. Saya rasa dengan kita naikkan dividen sedikit juga enggak akan ada isu,” katanya kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Lebih lanjut, dia memperkirakan rasio pembagian dividen BNI tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.
Persentase ini lebih tinggi dibandingkan realisasi rasio dividen sebesar 50% dari total laba bersih tahun buku 2023, atau senilai Rp10,45 triliun.
Namun demikian, dia menggarisbawahi bahwa keputusan akhir terkait besaran dividen berada di meja Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “Mungkin sekitar 55% sampai 60%. Kita lihat nanti kebutuhannya ke depan,” pungkasnya.
Adapun, sepanjang tahun lalu BNI mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp21,5 triliun, naik 2,7% YoY dari Rp21,11 triliun.