Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Kaji Transparansi Suku Bunga Kendaraan Bermotor

Bank Indonesia (BI) tengah mengkaji transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) kendaraan bermotor untuk menciptakan persaingan yang sehat dan efisien.

Bisnis.com, JAKARTA-Bank Indonesia (BI) tengah mengkaji transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) kendaraan bermotor untuk menciptakan persaingan yang sehat dan efisien.

Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo mengungkapkan transparansi bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) sedang dibahas dalam rapat Dewan Gubernur dan siap direspons. Di sisi lain, Agus mempertanyakan besarnya cicilan yang selama ini diterima konsumen.

“Kalau beli dengan nyicil 3 tahun—5 tahun, jadi berapa nilai motornya? Apa nilainya itu efektif? Apa penjual memberikan informasi yang cukup ketika masyarakat membeli motor dengan kredit. Ini butuh kesadaran yang tinggi,” ungkapnya.

Bila bunga KKB tersebut tidak dikontrol, maka akan menimbulkan risiko. Lanjutnya, bila dana yang dikeluarkan konsumen, jauh melebihi harga sebenarnya, berarti konsumen belum mendapatkan informasi yang jelas.

Direktur Eksekutif Kebijakan Makroprudensial BI Darsono mengungkapkan meski kredit mengalami penurunan tetapi risiko kredit tetap ada  dan masih dalam kajian.
“Potensi risiko ada, apalagi kalau ekspansi sudah dianggap berisiko,” tegas Darsono.

Darsono mengungkapkan BI sedang melakukan pemetaan terhadap semua sektor dan sub sektor untuk mengkaji risikonya. Terkhusus di tengah perlambatan ekonomi melambat, kenaikan BI Rate dan bahan bakar minyak (BBM) yang mempengaruhi kemampuan debitur.

Selain itu, kajian tersebut juga akan mengacu pada PBI 7/6/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah.  Agus mengharapkan dengan transparansinya  bunga kredit kendaraan roda dua dan empat, dapat memfasilitas konsumen.

Baca selengkapnya klik: http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?OldID=23

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bisnis Indonesia (20/1/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper