Bisnis.com, JAKARTA – Laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2014 hanya 5,21% atau melambat dari periode sama tahun lalu yang mencapai 6,03%.
Dari sisi pengeluaran, pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) melambat menjadi 5,13% dari 5,9% periode sama tahun lalu.
Sementara itu, ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi 0,78% setelah melambat pada periode sama tahun sebelumnya 3,39%. Impor barang dan jasa melanjutkan kontraksi dari 0,44% pada kuartal I/2013 menjadi 0,66%.
Dua komponen pengeluaran lainnya mengalami akselerasi pertumbuhan. Konsumsi rumah tangga tumbuh dari 5,17% menjadi 5,61%. Adapun konsumsi pemerintah melesat dari 0,42% menjadi 3,58%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan PMTB melambat berkaitan dengan impor barang modal yang turun sebagai konsekuensi perlambatan ekonomi.
“Kalaupun masih ada pertumbuhan, itu ditunjang produksi dalam negeri, seperti mesin dan alat angkutan,” katanya, Senin (5/5/2014).
Adapun, koreksi ekspor terjadi karena pengaruh jangka pendek pelarangan ekspor mineral mentah, sementara impor terkontraksi karena adanya penurunan impor barang modal.
Sebaliknya, akselerasi konsumsi rumah tangga tetap didorong oleh pemilihan umum. “Tidak hanya makanan, konsumsi nonmakanan pun meningkat, seperti kaos dan sablon,” ujarnya.
Konsumsi pemerintah melaju lebih cepat karena ada beberapa kegiatan pemerintah yang dimulai lebih awal, seperti perbaikan jalan dan jembatan serta percepatan penyaluran raskin.