Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank BUMN Kinclong pada 2014, Kecuali BTN. Ini Ulasannya

Kinerja empat bank pelat merah di Indonesia sepanjang 2014 cukup baik. Namun, ada satu bank yang gagal mencatatkan kinerja positif. Berikut ulasannya.

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja empat bank pelat merah di Indonesia sepanjang 2014 cukup baik. Namun, ada satu bank yang gagal mencatatkan kinerja positif. Berikut ulasannya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memperoleh laba terbesar di antara tiga bank BUMN lainnya.
Laba yang diperoleh BRI sepanjang tahun lalu mencapai Rp24,2 triliun atau tumbuh sebesar 13,5% dari tahun 2013 yang senilai Rp21,3 triliun.

Total kredit yang disalurkan BRI pada 2014 mencapai Rp510,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp448,3 triliun atau tumbuh 13,9%, sedangkan untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan meningkat tipis menjadi 1,69% dari 1,55%.

Dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan BRI mencapai Rp622,3 triliun dari tahun 2013 yang senilai Rp504,2 triliun.

Aset yang dimiliki bank berkode emiten BBRI ini tumbuh sebesar 28,07% menjadi Rp801,9 triliun dari tahun 2013 yang hanya mencapai Rp626,1 triliun.

Perolehan laba terbesar kedua, yakni senilai Rp20,6 triliun dicapai oleh PT Bank Mandiri Tbk.

Sepanjang 2014, laba Bank Mandiri tumbuh sebesar 9,69% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp18,8 triliun.

Aset yang perseroan menempati posisi pertama sebagai aset terbesar diantara bank BUMN lainnya, yakni senilai Rp855,03 triliun atau tumbuh 16,6% dari tahun 2013 yang hanya Rp733 triliun.

DPK yang dikumpulkan perseroan sepanjang 2014 mencapai Rp583,4 triliun dari sebelumnya Rp508,9 triliun.

Fungsi intermediasi bank yang berkode emiten BMRI pada 2014 mencapai Rp505,39 triliun atau tumbuh 12,1% dari tahun sebelumnya senilai Rp450,6 triliun dengan rasio kredit bermasalah di level 2,15%.

Pada posisi ketiga, perolehan laba PT Bank Negara Indonesia Tbk sepanjang 2014 mencapai Rp10,8 triliun atau tumbuh sebesar 19,5% dari tahun sebelumnya senilai Rp9,05 triliun.

Aset yang dimiliki Bank BNI ini pada tahun lalu tumbuh sebesar 7,7% dari Rp386,5 triliun menjadi Rp416,4 triliun.

DPK yang dikumpulkan perseroan pada 2014 mencapai Rp313,8 triliun dari tahun sebelumnya Rp291,8 triliun.

Total kredit yang disalurkan bank berkode emiten BBNI ini tumbuh sebesar 10,7% dari Rp250,6 triliun menjadi Rp277,6 triliun dengan NPL sebesar 0,39%, turun dari tahun 2013 yang berada di level 0,55%.

PT Bank Tabungan Negara Tbk menorehkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang tahun lalu. Pasalnya, laba BTN merosot tajam sebesar 28,5% dari tahun 2013 yang mencapai Rp1,56 triliun menjadi Rp1,1 triliun.

Aset yang dimiliki perseoran tumbuh 10,2% menjadi Rp144,5 triliun dari tahun 2013 yang hanya Rp131,1 triliun.

Penyaluran kredit BTN pada 2014 mencapai Rp116 triliun atau tumbuh sebesar 15,39 % dari tahun sebelumnya Rp100,46 triliun. Rasio kredit bermasalah BTN berada di level 4,01%, turun dari tahun sebelumnya 4,05%.

Bank yang berkode emiten BBTN ini pada 2014 berhasil mengumpulkan DPK senilai Rp106,4 triliun dari sebelumnya Rp96,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper