Bisnis.com, JAKARTA--Dividen payout ratio PT Bank Mandiri Tbk., yang dibagikan pada tahun ini tidak sebesar tahun sebelumnya.
Tahun ini, perseroan akan membagikan dividen sebesar 25% dari perolehan laba bersih tahun 2014 senilai Rp19,9 triliun.
Rasio dividen ini berkurang dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar 30% dari perolehan laba 2013 senilai Rp18,2 triliun
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan pengurangan dividen ini merupakan keputusan bersama dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST). Hal itu dilakukan demi menunjang rencana kerja Bank Mandiri ke depan.
"Kami berencana untuk menjadi bank terbesar di Asean dari segi kapitalisasi pasar pada 2020. Oleh karena itu dibutuhkan kecukupan modal yang kuat," ujarnya saat konferensi pers di Plaza Mandiri, Senin (16/3/2015).
Untuk mencapai target itu, lanjutnya, Bank Mandiri memerlukan rasio Return on Equity (ROE) sebesar 22% hingga 23% per tahun. Saat ini, posisi rasio kecukupan modal perseroan berada di level 16,6%.
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), lanjutnya, Bank Mandiri akan bertransformasi dalam pengembangan bisnis dengan menekankan pada integrasi seluruh potensi Bank Mandiri dengan anak perusahaan.
"Melalui integrasi, kami yakin Bank Mandiri akan dapat terus tumbuh secara berkesinambungan untuk merealisasikan visi kemakmuran negeri dan menjadi salah satu bank terbaik di kawasan Asian Tenggara," tutur Budi.
Seperti diketahui, pada akhir tahun lalu, laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp19,9 triliun dengan laju pertumbuhan kredit mencapai 12,2% menjadi Rp530 triliun dibandingkan tahun 2013 yang hanya Rp472,4 triliun.
Aset Bank Mandiri bertumbuh 16,6% menjadi Rp855 triliun. Bank berkode emiten BMRI ini menargetkan aset perseroan mencapai Rp1.000 triliun pada akhir 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel