Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

J-TRUST, Bank Mutiara Kembali Disuntik Modal

PT Bank Mutiara Tbk bakal mendapat suntikan dana lagi senilai Rp300 miliar dari J.Trust untuk memperkuat modal dan meningkatkan ekspansi bisnis perusahaan.
PT Bank Mutiara Tbk sempat mencatatkan kerugian Rp556 miliar pada akhir 2014. /Bisnis.com
PT Bank Mutiara Tbk sempat mencatatkan kerugian Rp556 miliar pada akhir 2014. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mutiara Tbk bakal mendapat suntikan dana lagi senilai Rp300 miliar dari J.Trust untuk memperkuat modal dan meningkatkan ekspansi bisnis perusahaan.

Presiden Direktur PT Bank Mutiara Tbk Ahmad Fajar mengungkapkaninvestor yang baru masuk ke perusahaan yang dipimpinnya konsisten untuk memperkuat modal. Pada tahun lalu, emiten berkode BCIC ini meraih dana segar Rp300 miliar.

“Akhir Maret ini akan masuk Rp300 miliar lagi,” katanya pada Bisnis.com, Rabu (18/3/2015).

Tahun ini, Ahmad menargetkan raihan pendapatan BCIC sekurang-kurangnya Rp50 miliar. Bank yang dimiliki investor asal Jepang, J Trust Co. Ltd dengan kepemilikan sebesar 99% saham bakal mengadakan perbaikan informasi teknologi, efisien dan mengeluarkan produk baru dan menggenjot sektor usaha kecil, kecil dan menengah.

PT Bank Mutiara Tbk sempat mencatatkan kerugian Rp556 miliar pada akhir 2014. Laporan Publikasi Bank Mutiara yang disampaikan ke OJK juga mencatatkan kerugian yang didongkrak oleh beban bunga yang tinggi hingga Rp1,12 triliun.

Ahmad mengungkapkan BCIC akan mendongkrak ekspansi bisnis pada tahun depan.

Dalam kesempatan terpisah, Deputi Komisioner Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengungkapkan akan satu bank yang baru saja dibeli oleh investor Jepang pada tahun lalu bakal meningkatkan profil risiko.

Irwan mengungkapkan dari 68 bank yang berada di bawah pengawasannya, terdapat 59 bank yang memiliki profil risiko pada level 2, 8 bank yang berprofil risiko pada 3 dan 1 bank pada peringkat kesehatan 4.

“Semester I ini, bank yang masuk peringkat 4 itu sudah mau naik jadi peringkat 3, kan modal sudah mau masuk dari pemegang saham,” ucapnya.

Bank yang masuk dalam peringkat 4 itu, katanya, baru saja dibeli oleh investor Jepang pada akhir tahun silam. Pada Desember 2014, investor Jepang itu telah menyuntikkan dana senilai Rp300 miliar.

Irwan enggan menyebutkan nama bank yang tingkat kesehatan 4. Dia mengungkapkan setelah investor Jepang menyuntikkan modal dan manajemen bank melakukan pembenahan internal, maka bank itu bisa naik kelas.

Seperti diketahui, bank-bank yang cukup sehat harus memiliki metode risk based bank rating (RBBR) yang dipengaruhi 4 faktor risiko yang paling sedikit dinilai setiap 6 bulan.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper