Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Dorong Diversifikasi Sumber Dana Bank

Bank Indonesia (BI) menyatakan perbankan perlu mencari sumber dana jangka panjang guna menekan risiko mismatch dan mengurangi biaya dana.
 Bank Indonesia/Bisnis.com
Bank Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan perbankan perlu mencari sumber dana jangka panjang guna menekan risiko mismatch dan mengurangi biaya dana.

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, menjelaskan BI akan mengeluarkan beleid terkait dengan perluasan definisi simpanan pada Mei 2015. Ketentuan itu akan menggolongkan sumber dana dari obligasi dan surat utang jangka panjang lainnya ke dalam komponen simpanan sehingga perhitungan loan to deposit ratio (LDR) akan lebih longgar.

"Kami ingin mendorong sumber dana perbankan itu jangka panjang dan lebih murah, juga mendorong pasar keuangan," jelasnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Senin (20/4/2015).

Menurut Halim, instrumen surat utang yang akan digolongkan sebagai simpanan baru sebatas obligasi. BI juga tengah mengkaji instrumen lain seperti medium term notes dan sertifikat deposito. Namun, semua instrumen harus bertenor panjang dengan jangka waktu di atas satu tahun.

Sebagaimana diketahui, dalam ketentuan yang berlaku, perhitungan LDR hanya memperhitungkan tabungan, giro, dan deposito sebagai simpanan. Dalam praktiknya, bank juga menggunakan sumber dana lain seperti surat utang dan pinjaman sebagai sumber dana untuk membiayai ekspansi kredit.

Halim menekankan, diversifikasi sumber dana, terutama sumber dana jangka panjang akan membantu bank dalam mengurangi risiko mismatch. Pasalnya, hingga saat ini sumber dana perbankan didominasi sumber dana jangka pendek.

Data BI menunjukkan, deposito bertenor di atas satu tahun hanya Rp280,516 triliun atau 18,6% dari total deposito perbankan sebanyak Rp1.508,146 triliun. Jumlah deposito di atas satu tahun ini juga hanya 8% dari total DPK perbankan.

Halim berharap, penggunaan sumber dana jangka panjang ini akan memacu bank menyalurkan kredit lebih besar karena perhitungan LDR akan lebih longgar. Per Februari 2015, rasio LDR perbankan mencapai 88,26% atau hampir mendekati batas atas sebesar 92%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper