Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi BKPM Pasarkan Potensi Investasi

Kerja sama dengan perbankan luar negeri menjadi strategi baru Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam memasarkan potensi investasi Indonesia.
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)./Antara
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kerja sama dengan perbankan luar negeri menjadi strategi baru Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam memasarkan potensi investasi Indonesia.

Langkah tersebut, menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, dilakukan untuk mendapatkan data terkait investor yang potensial dan kredibel, sehingga pernyataan minat investasi diikuti realisasinya.

"Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan bekerja sama bank setempat. Mereka memiliki data tentang investor yang potensial dan kredibel, sehingga pemasaran potensi investasi Indonesia dapat langsung menuju sasarannya," katanya, Sabtu (23/5/2015).

Pihaknya mencontohkan untuk kegiatan road show BKPM di Jepang pada 25-29 Mei 2015 mendatang, BKPM bekerja sama dengan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Jepang.

Franky berharap dengan model pemasaran investasi semacam ini BKPM dapat meningkatkan masuknya investasi Jepang ke Indonesia. 

Berdasar pada data JETRO, Indonesia menempati peringkat ketujuh negara tujuan investasi Jepang ke seluruh dunia sebesar US$3,9 miliar. Empat besar negara tujuan investasi Jepang yakni Amerika Serikat US$43,7 miliar, Inggris US$13,31 miliar, Thailand US$10,17 miliar dan Belanda US$8,6 miliar. 

Menurutnya, peningkatan jumlah investasi Jepang harus ditingkatkan. Hingga saat ini, rasio investasi Jepang ke Indonesia cukup tinggi yakni sebesar 65%.

"Artinya dari 10 investor Jepang, 6,5 nya merealisasikan minatnya," imbuh Franky. 

Selain Jepang, sambungnya, model kerja sama diperkirakan akan dilakukan dengan perbankan di Korea, China dan Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper