Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan di Gorontalo Didominasi Kredit Konsumsi

Penyaluran kredit perbankan di Provinsi Gorontalo saat ini didominasi oleh sektor konsumsi.
Gerai Hero Supermarket/JIBI
Gerai Hero Supermarket/JIBI

Bisnis.com, GORONTALO--Penyaluran kredit perbankan di Provinsi Gorontalo saat ini didominasi oleh sektor konsumsi.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Gorontalo Akhmad Kosasih menuturkan tingkat konsumsi masyarakat Gorontalo masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari komposisi penyaluran kredit perbankan di wilayah hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara ini.

"Struktur kredit yang disalurkan oleh perbankan di Gorontalo itu 62% ke konsumsi. Untuk investasi hanya 12% dan modal kerja 26%," ucapnya di Gorontalo.

Akhmad menyebutkan per Mei 2015 penyaluran kredit perbankan di Gorontalo mencapai Rp8,6 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 20,26% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year). Kendati pertumbuhan kredit di Gorontalo di atas rerata industri, Akhmad menuturkan pertumbuhan tahun ini cenderung di bawah pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya yang sebesar 25% hingga 30%.

Sementara itu tingkat konsumsi masyarakat Gorontalo yang tinggi tidak diimbangi dengan tingkat menabung. Per Mei 2015 dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan tercatat senilai Rp4,03 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,25% secara tahunan.

"Jadi, loan to deposit ratio (LDR) bank-bank di Gorontalo sangat tinggi, yakni 211%," katanya.

Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan batas bawah LDR perbankan Nasional sebesar 78%. Bank-bank di Gorontalo banyak yang meminjam dana kepada bank di luar wilayah untuk menyalurkan kredit akibat nilai DPK yang tidak seimbang dibandingkan dengan nilai kredit.

Oleh karena itu, Akhmad menyatakan pihak Bank Sentral perwakilan Gorontalo terus mendorong masyarakat untuk meningkatkan simpanan di perbankan melalui edukasi. Diharapkan dengan peningkatan nilai simpanan masyarakat di perbankan dapat mengurangi beban bank dari pinjaman antar bank.

"Untuk pihak bank, kami himbau untuk menyalurkan kredit ke sektor produktif karena kalau ke sektor konsumsi kurang men-drive pertumbuhan ekonomi daerah. Kami juga bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper