Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kredit Bermasalah: OJK Optimistis Tak Sentuh 3% Akhir Tahun

Otoritas Jasa Keuangan optimistis rasio kredit bermasalah bank umum tidak bakal mencapai angka 3% di akhir tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon (dari kiri), memberikan keterangan didampingi Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 Irwan Lubis, dan Deputi Komisioner Pengawas IKNB Dumoly F. Pardede, saat konferensi pers konglomerasi keuangan di Jakarta, Jumat (26/6). /Bisnis.com-dwiprasetya
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon (dari kiri), memberikan keterangan didampingi Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 3 Irwan Lubis, dan Deputi Komisioner Pengawas IKNB Dumoly F. Pardede, saat konferensi pers konglomerasi keuangan di Jakarta, Jumat (26/6). /Bisnis.com-dwiprasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan optimistis rasio kredit bermasalah bank umum tidak bakal mencapai angka 3% di akhir tahun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan alasan pihaknya meyakini rasio non performing loan (NPL) perbankan tidak bakal mencapai 3% salah satunya adalah pertumbuhan kredit yang menunjukkan peningkatan.

"Enggak bakal sampai 3%. Kalau kredit meningkat, faktor pembagi kan juga naik, makanya rasio NPL turun," ucapnya di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan OJK menunjukkan per September 2015 pertumbuhan kredit tercatat sebesar 11,09% dari Rp3.561,29 triliun pada kuartal III tahun lalu menjadi Rp3.956,48 triliun.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit pada Agustus 2015 yang sebesar 10,94% dari Rp3.498,36 triliun menjadi Rp3.881,29 triliun.

Seiring dengan peningkatan pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah bank juga menunjukkan penurunan dari 2,75% pada Agustus 2015 menjadi 2,70% pada September 2015.

Selain itu, dengan adanya beberapa bank yang membentuk asset management unit juga membantu menurunkan rasio kredit bermasalah industri perbankan. Dirinya mengungkapkan dengan membentuk anak perusahaan yang berupa asset management unit, aset bermasalah yang dimiliki bank dibeli oleh perusahaan induk sehingga menurunkan rasio NPL.

"Ada 2 bank, Bank CIMB Niaga dan Bank J Trust yang lagi dalam program membentuk asset management unit. Kami sudah setuju, nanti NPL mereka akan turun signifikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper