Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 BUMN Konstruksi Saling Salip Kinerja. Inilah Peraih Laba Tertinggi

Antar kontraktor pelat merah itu juga saling menyalip posisi sebagai perusahaan yang memiliki laba atau pendapatan paling besar dalam kurun waktu 2010-2015 dan tidak pernah membukukan kerugian.nn
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Empat BUMN sektor konstruksi yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia membukukan pertumbuhan kinerja tertinggi pada 2015 dibandingkan dengan pencapaian dalam 5 tahun belakangan.

Antar kontraktor pelat merah itu juga saling menyalip posisi sebagai perusahaan yang memiliki laba atau pendapatan paling besar dalam kurun waktu 2010-2015 dan tidak pernah membukukan kerugian.

Secara keseluruhan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. mencapai Rp2,86 triliun atau meningkat 45,21% dibandingkan dengan Rp1,9 triliun pada 2014.

Pertumbuhan total laba tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,26% (2014), 41,03% (2013), 31,89% (2012) dan 18,57% (2011).

Pertumbuhan laba tertinggi dicapai Waskita Karya sebesar 104,68% menjadi Rp1,04 triliun pada 2015 atau satu-satunya emiten BUMN konstruksi yang mampu mencapai laba di atas Rp1 triliun dalam kurun waktu 2010-2015.

Padahal, pada 2010, laba Waskita Karya tercatat paling kecil di antara BUMN konstruksi yang lain.

Laba Adhi Karya tumbuh 40,91% dan PTPP tumbuh 39,17%, sedangkan Wijaya Karya membukukan pertumbuhan 2,78% atau menjadi yang terkecil dibandingkan dengan 3 perusahaan konstruksi lainnya pada 2015.

Sementara itu, secara keseluruhan, pertumbuhan pendapatan usaha mencapai Rp51,37 triliun pada 2015 atau meningkat 17,22% dibandingkan dengan Rp43,83 triliun pada 2014.

Pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 25,28% (2013), 22,91% (2012) dan 27,29% (2011).

Pada 2010, pendapatan PTPP sebesar Rp4,4 triliun tercatat paling kecil dibandingkan dengan 3 perusahaan lain, namun pada 2015 emiten berkode saham PTPP itu membukukan pendapatan paling besar senilai Rp14,21 triliun.

Secara umum, seperti yang telah disebut para analis, sektor konstruksi bakal mendapatkan manfaat dari kegiatan pembangunan infrastruktur yang bakal digalakkan oleh pemerintahan Jokowi-JK sejak 2015 hingga akhir masa pemerintahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper