Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April 2016, Hasil Investasi Dana Pensiun Rp4,75 Triliun

Hasil usaha investasi industri dana pensiun pada April 2016 tercatat Rp4,75 triliun atau masih turun 9,63% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA — Hasil usaha investasi industri dana pensiun pada April 2016 tercatat Rp4,75 triliun atau masih turun 9,63% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Data Otoritas Jasa Keuangan mengenai statistik dapen per April 2016 menunjukkan hasil usaha investasi dana pensiun Rp4,75 triliun. Realisasi itu mengalami penurunan 9,63% (year-on-year/y-o-y).

Kendati begitu, penurunan jauh lebih besar terjadi pada Maret dan Februari 2016 masing-masing menurun 30,28% dan 53,36% (y-o-y).

Hasil usaha investasi pada dana pensiun pemberi kerja (DPPK) yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PPMP) tercatat sebesar Rp3,19 triliun atau mengalami penurunan 16,11% (y-o-y) atau masih melanjutkan penurunan pada Maret dan Februari 2016, yakni masing-masing turun 42,34% dan 62,55% (y-o-y).

DPPK program pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP) meraih hasil usaha investasi senilai Rp441 miliar atau mengalami penurunan 23,88% (y-o-y) dan juga melanjutkan penurunan pada dua bulan sebelumnya, yaitu masing-masing anjlok 23,03% dan 48,03% (y-o-y).

Sedangkan, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) pada April 2016 tercatat meraup hasil usaha investasi Rp1,12 triliun atau tumbuh 27,85% (y-o-y). Pada Maret hasil usaha invesatasi DPLK sempat tumbuh 29,36% setelah turun 3,82% (y-o-y) pada Februari.

Presiden Direktur Dana Pensiun Astra Satu Suheri menilai realisasi hasil usaha investasi di industri dana pensiun (dapen) menunjukkan perbaikan dibandingkan triwulan pertama tahun ini. Kendati enggan merincikan datanya, dia mengungkapkan Dapen Astra pun masih mencatatkan hasil usaha investasi yang terus meningkat.

Pertumbuhan hasil usaha investasi di industri, jelasnya, pada triwulan pertama memang cenderung menurun karena realisasi periode yang sama pada tahun lalu terbilang sangat signifikan.

“Tahun lalu kan memang tiga bulan pertama sangat tinggi dengan kinerja pasar modal yang baik. Realisasinya mulai menurun pada bulan keempat atau kelima hingga akhir kuartal III/2015,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/6/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper