Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Cerita Mengenai Satpam dan Arti Rasa Syukur

Selama ini kita diminta mencari yang terbaik. Mencapai yang terbaik. Tetapi, hasil yang kita rasakan seringkali malah beban hidup jadi terasa berat.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis

Selama ini kita diminta mencari yang terbaik. Mencapai yang terbaik. Tetapi, hasil yang kita rasakan seringkali malah beban hidup jadi terasa berat.

Aneh, bukan? Sebenarnya maunya Tuhan itu bagaimana? Itu yang sulit kita pahami.

Ada cerita begini. Ada kasus 3 orang pimpinan security, katakanlah namanya  A,  B, dan C.  Mereka semuanya diberikan sepatu bekas.  Walaupun bekas, sepatu itu masih bagus.  Dari 3 pimpinan security itu, hanya seorang yang berterimakasih,  bersyukur, dan memberi respons serta selalu siap membantu keperluan warga. Alhasil sekarang dia paling banyak membantu warga dan paling banyak menerima sumbangan.

Mengapa hanya seorang yang bersyukur?  Itulah misteri.

Kasus lainnya. Ada tiga orang satpam (security) yang ketiganya di-SMS dengan bunyi sama: "Tolong bantu cuci mobil."

Dari tiga orang ini, hanya seorang yang mau. Mengapa? Apakah karena uang? Tidak juga. Mereka mencuci mobil mungkin hanya dapat uang Rp50.000. Akan tetapi mengapa ada seorang yang mau merespons?

Selidik punya selidik, ternyata seorang yang rajin mencuci mobil pernah terkena kasus dan hampir dipecat. Namun dia tidak jadi dipecat karena dia rajin membantu warga mencuci mobil.

Jadi, dalam hidup, ada uang yang sama, misalnya Rp 50.000, tetapi ada seorang yang menganggap berkah sehingga dia mulai melakukannya. Ketika ada kesempatan warga butuh sopir atau asisten rumah tangga,  dia pun rajin membantu, dapat fee Rp1 juta setiap kali mendapatkan seorang sopir, atau asisten rumah tangga, atau karyawan.  
Alhasil sekarang dia Satpam paling banyak membantu warga dan paling banyak menerima sumbangan.

Demikianlah rahasia  hidup. Tuhan tidak pernah membagi-bagi opportunity, tetapi Tuhan membagi mulai  Rp50.000 dengan tugas cukup berat,  hanya satu orang yang memandangnya sebagai berkah dan hidupnya bertumbuh rezeki. Orang yang lain masih negosiasi.

Berapa ongkosnya?  Kok hanya Rp. 50.000? Kecil bingit. Perlu diingat, rejeki berlimpah dari Tuhan tidak diberikan kepada negosiator terbaik. Tapi kepada yang memandang sebagai berkah.

Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit. Email: goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper