Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapen Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bukukan Imbal Hasil 10,6%

Dana Pensiun Karyawan BPJS Ketenagakerjaan membukukan imbal hasil 10,6% hingga akhir triwulan III/2016.
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Dana Pensiun Karyawan BPJS Ketenagakerjaan membukukan imbal hasil 10,6% hingga akhir triwulan III/2016.

 

Abdul Latif Algaff, Komisaris Utama Dana Pensiun Karyawan (DPK) BPJS Ketenagakerjaan mengatakan capaian ini seiring strategi perusahaan melakukan optimalisasi dalam perdagangan saham. Dia mengatakan dalam rencana kerja DPK menargetkan pertumbuhan aset neto 8,34%.

 

“Saham tidak terlalu banyak, dominasi obligasi [tapi saham menyumbang laba lebih besar],” kata  Latif di Jakarta, Sabtu  (26/11/2016)

 

Dia mengatakan dengan capaian ini maka aset DPK telah mendekati Rp1,5 triliun.  Capaian ini juga membuat DPK BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu perusahaan bekinerja terbaik. Latif mengatakan saat ini DPK BPJS Ketenagakerjaan melayani 2.400 peserta dari 4.500 karyawan BPJS Ketenagakerjaan. Dia mengatakan tidak seluruh karyawan menikmati layanan manfaat pasti karena semenjak 2011 terdapat kebijakan pemerintah untuk pegawai baru jaminan hari tuanya dialihkan ke dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).

 

“[Program pensiun] manfaat pasti itu karyawannya sulit dinaikan gaji karena harus membayar PSL (past service liability), makanya dialihkan,” katanya.

 

Hingga Juli lalu DPK BPJS Ketenagakerjaan membayarkan manfaat ke 1.501 orang. Dari jumlah ini 745 orang merupakan pensiun normal, 470 orang pensiun dipercepat, serta 286 merupakan pensiun yang diterima oleh janda, duda dan anak.

 

 

Dalam rencana kerja DPK BPJS Ketenagakerjaan perusahaan akan membayar manfaat pensiun Rp67,16 miliar hingga akhir tahun. Budget ini lebih rendah sedikit dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp69,85 miliar. Sementara pendapatan iuran di 2016 dipatok sebesar Rp28,81 miliar lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu Rp25,5 miliar.  Dapen juga menargetkan aset neto di akhir 2016 sebesar Rp1,51 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper