Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-Hati, Penipu Pencairan JHT BPJS Ketenagakerjaan Manfaatkan Momen Lebaran

Kondisi seperti itulah yang sering dimanfaatkan sekelompok orang untuk menjalankan modus penipuan, salah satunya dengan berkedok jasa pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan.
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan/bpjsketenagakerjaan.go.id
Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan/bpjsketenagakerjaan.go.id

Bisnis.com, JAKARTA  - Momen lebaran bisa menjadi peluang bagi orang-orang tertentu untuk mencari keuntungan dengan cara menipu.

Hal itu terkait dengan kenyataan bahwa saat menyambut Ramadan dan menjelang Lebaran terjadi peningkatan kebutuhan ekonomi, terlebih dengan kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran.

Kondisi seperti itulah yang sering dimanfaatkan sekelompok orang untuk menjalankan modus penipuan, salah satunya dengan berkedok jasa pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan.

Irvansyah Utoh Banja, Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan, JHT merupakan salah satu program perlindungan untuk hari tua bagi pekerja yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Manfaat JHT berupa akumulasi iuran pekerja dan pekerja ditambah hasil pengembangan dari BPJS Ketenagakerjaan, yang selalu di atas bunga deposito bank pemerintah.

Dengan begitu, pekerja akan memiliki modal cukup untuk menghadapi masa tidak produktif.

Namun perubahan regulasi memperkenankan para pekerja untuk mencairkan dana JHT karena PHK atau berhenti bekerja, walaupun belum berusia 56 tahun.

"Sesuai namanya, JHT itu adalah tabungan untuk persiapan masa tua. JHT seharusnya tidak dijadikan sumber dana untuk kebutuhan konsumtif seperti menyambut lebaran, " jelas Utoh dalam keterangan resminya diterima Minggu (4/6/2017).

Utoh juga menyoroti, saat ini marak muncul penawaran jasa pencairan JHT, terutama di sosial media seperti facebook.

Penawaran seperti ini merugikan peserta karena akan ditolak oleh BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, lanjutnya, dapat berujung pada kasus penipuan seperti yang pernah terjadi di Cimahi, Jawa Barat.

"Jika pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan terpaksa mencairkan dana JHT-nya karena keperluan mendesak, dipersilakan untuk datang sendiri mencairkan ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan, tidak boleh diwakilkan. Jangan menggunakan jasa perantara apa pun. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang didapat peserta jika tidak menggunakan jalur resmi", tambah Utoh.

Utoh menjelaskan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta, BPJS Ketenagakerjaan telah menyediakan berbagai kanal untuk melakukan klaim.

Selain 121 Kantor Cabang dan 203 Kantor Cabang Perintis, peserta juga dapat mendapatkan pelayanan di Bank BNI, BRI, BTN dan BJB. BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan layanan E-Klaim yang menjamin peserta mendapatkan layanan prioritas.

"E-Klaim JHT adalah layanan elektronik berbasis web untuk mempercepat proses administrasi saat melakukan klaim JHT, mirip seperti membuat paspor online. Jadi peserta cukup daftar dan unggah berkas di www.bpjsketenagakerjaan.go.id. Nanti akan ada email pemberitahuan untuk proses selanjutnya di kantor cabang terdekat," ujar Utoh.

Utoh menyayangkan jika dengan kemudahan yang sudah ada, peserta masih ada yang memanfaatkan jasa perantara atau calo.

“Selain mudah, proses klaim JHT yang resmi tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Jadi jangan mau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan, agar Anda mendapatkan manfaat JHT dengan maksimal,” pungkas Utoh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper