Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUSAT INFORMASI HARGA PANGAN: 50 Pasar Modern Jadi Rujukan

Sistem informasi berbasis situs online, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, akan memperluas data harga bahan pokok hingga ke 50 pasar modern pada semester dua.
Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6)./Antara-R. Rekotomo
Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA--Sistem informasi berbasis situs online, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, akan memperluas data harga bahan pokok hingga ke 50 pasar modern pada semester dua.

Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengungkapkan pihaknya akan menambah data dari pasar modern dan pedagang besar guna memperkuat informasi dari situs PIHPS, yakni hargapangan.co.id.

"2018, kami akan kembangkan data pada tingkat produsen untuk 10 komoditas yang sama," ujarnya, dalam peluncuran PIHPS Nasional, Senin (12/06).

Dengan penguatan data PIHPS nasional, Gubernur BI yakin akses informasi pangan dalam situs ini akan membantu menjaga tingkat inflasi masyarakat. Dia juga berharap data ini dapat dimanfaatkan untuk strategi data pembangunan nasional.

"Di BI data PIHPS telah dimanfaatkan secara konkret untuk proteksi inflasi," tuturnya. Situs PIHPS, hargapangan.co.id, merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden di Brebes pada 11 April 2016, di mana Presiden meminta adanya sistem informasi harga pangan yang sekaligus menjadi pusat informasi nasional.

Atas arahan tersebut, BI mengembangkan sistem PIHPS secara nasional. Dalam kesempatan ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meluncurkan PIHPS Nasional yang bisa diakses masyarakat melalui situs hargapangan.co.id.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menuturkan PIHPS merupakan sistem informasi yang penting sekali. Menurutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki sistem serupa dengan rumus perhitungan yang berbeda.

Dia mencontohkan BPS hanya menghitung harga jagung pipilan yang bisa dimakan. Padahal, Darmin berpandangan jagung pipilan untuk ternak seperti ayam sangat diperlukan data harganya karena berpengaruh pada harga bahan makanan seperti daging ayam dan telur.

Dengan contoh itu, Darmin berharap BPS dan PIHPS dapat memuat informasi yang lebih luas lagi ke depannya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sistem PIHPS yang update sangat memudahkan dalam merekam harga, tidak hanya saat harga naik, tetapi juga saat turun. "Ini bisa memberikan early warning saat harga naik dan turun," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper