Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Suku Bunga Murah Diyakini Segera Berakhir

Bank Indonesia meyakini tren suku bunga dunia mengarah kepada bunga mahal seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini tren suku bunga dunia mengarah kepada bunga mahal seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan pihaknya melihat era bunga murah yang berlangsung pada 2009-2015 sudah berakhir.

"Saat ini sudah mengarah pada [kenaikan] tingkat bunga dunia, khususnya negara maju yang akan mulai meningkat," sebutnya, Kamis (15/2/2018).

Agus mengatakan pihaknya terus mengikuti pergerakan suku bunga AS (Fed Fund Rate/ FFR) yang berpotensi naik sebanyak tiga kali pada tahun ini, yakni pada Maret, Juni dan Desember. Pada perkembangannya, bank sentral AS kemungkinan bakal mengerek suku bunga lebih dari tiga kali. 

Tentu saja, hal ini akan berpengaruh kepada Indonesia karena akan menciptakan ketidakstabilan di sistem keuangan. 

"Kondisi ini dialami negara besar atau negara dan maju pada 2018. Sehingga, ada kemungkinan suku bunga negara tersebut akan dinaikkan," ujarnya. 

BI menduga jelang Federal Open Market Committee (FOMC) atau pertemuan The Fed pada Maret dan Juni akan terjadi volatilitas mata uang terhadap dolar AS, termasuk rupiah. Oleh karena itu, bank sentral akan selalu ada di pasar untuk meyakini nilai tukar mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia.

Agus menegaskan BI akan hadir, jika nilai tukar tidak sejalan dengan UU. Dengan kebijakan BI menahan 7-Day Repo Rate (7-DRR) di level 4,25%, suku bunga acuan tersebut diyakini masih sejalan dengan terjaganya makro ekonomi yang stabil dan akan mendukung ekonomi Indonesia.

Kebijakan menahan suku bunga acuan di level tersebut diumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, kemarin. Dengan demikian, 7-DRR tidak berubah sejak September 2017. 

Rapat tersebut juga memutuskan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,5% dan Lending Facility tetap sebesar 5%, berlaku efektif sejak 19 Februari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper