Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Masih Lemah, Perlukah Suku Bunga BI Dinaikkan?

Bisnis.com, JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Perekononomian Darmin Nasution mengatakan dalam perkembanganya tingkat suku bunga dan kurs nilai mata uang terhadap dolar AS menjadi satu pilihan yang harus ditentukan.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekononomian Darmin Nasution mengatakan dalam perkembanganya tingkat suku bunga dan kurs nilai mata uang terhadap dolar AS menjadi satu pilihan yang harus ditentukan.

Dengan demikian, ketika ada tekanan kurs berjalan, akan dilakukan penyesuaian pada tingkat suku bunga acuan.

"Artinya itu memang satu cara yang berpengaruh meredam, memperlambat, dan kalau bisa menghentikan pergerakan kurs," katanya, Kamis (3/5/2018).

Sementara itu, ekonom menilai keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed Reserve yang menahan suku bunga pada kisaran 1,5% hingga 1,75% akan turut menentukan langkah Bank Indonesia.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual mengatakan saat ini ketika inflasi tercatat masih rendah pada 0,10% maka kenaikan suku bunga bukan hal yang terlalu penting dilakukan.

Namun, kekhawatiran memang pada proyeksi ke depan yang mana kenaikan rupiah terhadap dolar tidak bisa diprediksi.

"Saya kira bisa saja ada naik suku bunga sekali pada akhir tahun nanti. Kita itu sangat tergantung The Fed sekarang dia menahan artinya kita masih bisa bergeming sampai kuartal III/2018," ujarnya.

Namun, jika nantinya The Fed melakukan percepatan untuk menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali maka akhir bulan ini pun sudah bisa dilakukan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

David mengemukakan jika Indonesia terlalu lama menahan juga dikhawatirkan suku bunga mengalami ketertinggalan yang harus ditingkatkan akan semakin tinggi dan terlanjur terjadi outflow.

Sebab, current account Indonesia saat ini masih defisit dan bergantung pada investor portofolio. Adapun saat ini sentimen dari investor surat utang negara masih cukup positif meski pasar modal masih sedikit berguncang.

"Jadi kita liat dulu saja perkembangan eksternal jika makin kuat pada kuartal III/2018 harus mulai dinaikkan tingkat suku bunga," ujarnya.

Sementara itu, menurut David dengan sinyal yang diberikan Bank Indonesia belum lama ini untuk menaikkan suku bunga, perbankan dan kebijakan moneter pun berdampak sudah semakin ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper