Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Lesu, Bank Parkir Dana Pada Surat Berharga

Penempatan dana bank di surat berharga meningkat. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penempatan dana bank pada surat berharga per Februari 2018 tumbuh 22,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp1,14 triliun.
Petugas memindahkan uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Petugas memindahkan uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA -- Penempatan dana bank di surat berharga meningkat. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penempatan dana bank pada surat berharga per Februari 2018 tumbuh 22,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp1,14 triliun.

Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Hariyono Tjahjarijadi mengatakan karena bank belum sepenuhnya bisa menyalurkan kredit karena rendahnya permintaan akan kredit modal kerja.

"Maka bank menempatkan dana dalam bentuk surat berharga. Itu hal yang biasa dalam mengatur likuiditas," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/5).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mega Tbk. Kostaman Thayib mengatakan, likuiditas yang melimpah membuat perseroan banyak membeli obligasi.

"Dana yang tidak terserap di kredit kami salurkan dengan membeli surat berharga negara, obligasi pemerintah, obligasi korporasi,” ujarnya.

Tahun ini, Bank Mega masih mempertimbangkan untuk membeli surat-surat berharga di pasar keuangan guna memaksimalkan pendapatan. Dia berharap kebijakan Bank Indonesia yang mengubah perhitungan loan to deposit ratio (LDR) menjadi rasio intermediasi makroprudensial (RIM) dapat segera terealisasi.

Dengan demikian penempatan dana di surat-surat berharga dapat dimasukkan dalam perhitungan rasio intermediasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper