Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target laba BTN terlampaui

YOGYAKARTA: Target laba PT Bank Tabungan Negara Tbk pada 2010 terlampaui jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang ditopang oleh pembalikkan dana pencadangan dari penerapan sistem akuntansi baru.

YOGYAKARTA: Target laba PT Bank Tabungan Negara Tbk pada 2010 terlampaui jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang ditopang oleh pembalikkan dana pencadangan dari penerapan sistem akuntansi baru.

Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan manajemen peseroan pada tahun lalu membukukan kenaikan laba sekitar 60%-70% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.Jadi angka yang mendekati dikisaran 60%-70%. Ini ditopang oleh kegiatan operasional [ekspansi kredit] kami pada 2010, ujarnya di sela-sela rapat kerja BTN 2011 di Yogyakarta, pekan ini.Laba yang dibukukan BTN pada tahun lalu mencapai Rp490,73 miliar. Jika dihitung dengan asumsi kenaikan laba sekitar 70%, bank pelat merah itu berarti membukukan laba sebesar Rp834,24 miliar. Adapun dengan kenaikan 60%, berarti laba yang dibukukan mencapai Rp785,17 miliar. Estimasi pencapaian terendah itu melampaui proyeksi pertumbuhan laba yang ditetapkan BTN sebesar Rp 746 miliar.Iqbal mengutarakan kenaikan laba selain ditopang oleh ekspansi kredit, perseroan meraup keuntungan dari penerapan ketentuan baru pernyataan standardisasi akutansi keuangan (PSAK) 55 pada tahun lalu. Dengan ketentuan akuntansi baru itu, pencadangan kami lebih besar dari ketentuan yang seharusnya. Jadi harus dimasukkan lagi kepada pos pendapatan, sehingga laba ikut meningkat signifikan, paparnya.Berdasarkan ketentuan PSAK 55 bank harus memberikan pencadangan sesuai dengan kondisi portofolio kredit yang ada saat itu. Misalnya suatu kredit dikatakan bermasalah pencadangan diberikan sebesar nilai tersebut. Hal ini turut menguntungkan perbankan nasional lainnya karena rata-rata provisi yang ditetapkan jauh lebih besar dari kredit bermasalah yang terjadi.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper