Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI proyeksikan inflasi Jatim di bawah 5%

BATU:Bank Indonesia memperkirakan inflasi Jawa Timur pada akhir 2011 berada di bawah rentang proyeksi 5% menyusul stabilitas nilai tukar Rupiah dan cuaca yang kondusif.Soekowardojo, Peneliti Ekonomi Madya Senior KBI Surabaya  mengatakan biasanya

BATU:Bank Indonesia memperkirakan inflasi Jawa Timur pada akhir 2011 berada di bawah rentang proyeksi 5% menyusul stabilitas nilai tukar Rupiah dan cuaca yang kondusif.Soekowardojo, Peneliti Ekonomi Madya Senior KBI Surabaya  mengatakan biasanya inflasi dan pertumbuhan ekonomi Jatim berada di atas anasional. Namun  pencapaian inflasi sampai September 2011 yang relatif rendah kemungkinan besar sampai akhir tahun tidak banyak bergeser."BI memperkirakan inflasi Jatim sampai akhir 2011 berada di bawah rentang proyeksi sebelumnya 5% plus minusnya sekitar satu persenan," ujarnya pada pelatihan wartawan hari ini.Ada sejumlah faktor yang akan menahan laju inflasi Jatim tahun ini. Pertama kondisi ekonomi makro secara nasional yang kondusif dengan nilai tukar Rupiah yang cenderung stabil. Kedua faktor cuaca sudah tidak ekstrim lagi yakni kemarau dengan intensitas panas normal.Sementara itu laju inflasi Jatim menjelang akhir tahun ini akan didorong kenaikan harga komoditas internasional seperti fluktuasi harga minyak mentah, emas  dan CPO. Pemicu lainnya menyangkut tataniaga beberapa komoditas yang belum bisa efisien. Salah satunya adalah rantai perdagangan yang masih panjang. Kondisi tersebut diperparah dengan peranan pedagang besar dalam penentuan harga dan keuntungan.Sebelumnya Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan pendorong laju inflasi Jatim juga dipengaruhi  kerusakan infrastruktur jalan  yang mencapai 47%.  Padahal infrastruktur itu sangat vital bagi mobilitas barang, jasa dan orang.Kondisi jalan yang rusak membuat distribusi barang  tidak lancar. Bahkan membutuhkan waktu lama sampai ke konsumen. “Jalanan rusak, ongkos angkut barang otomatis menjadi naik,” ungkapnyaHambatan lainnya, kata dia, jumlah daerah yang masih terisolir dan belum terjangkau oleh sarana dan parsarana angkutan yang memadai relatif banyak.  Di Jatim masih banyak daerah yang terpencil dan terpelosok. Ini membutuhkan dukungan sarana dan prasarana infrastruktur termasuk angkutan. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper