Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuntungan Bank Terancam Bunga Tinggi

BISNIS.COM, JAKARTA—Meningkatnya keuntungan obligasi biasanya menjadi indikator utama atas penguatan pertumbuhan ekonomi dan laju keuntungan sektor perbankan.

BISNIS.COM, JAKARTA—Meningkatnya keuntungan obligasi biasanya menjadi indikator utama atas penguatan pertumbuhan ekonomi dan laju keuntungan sektor perbankan.

Namun hal itu tidak berlaku untuk saat ini, setelah pasar obligasi AS yang selalu bergairah selama 30 tahun memperlihatkan akhir dari kejayaannya.

Tingkat bunga jangka panjang yang tinggi bisa mengancam pinjaman hipotek dan mengakibatkan kerugian portofolio sekuritas perbankan, termasuk JPMorgan Chase & Co. dan Bank of America Corp. Tingkat bunga tinggi itu hanya bisa diimbangi bila peningkatan bunga didorong oleh ekonomi bertumbuh dan permintaan kredit meningkat, ketimbang spekulasi soal perlambatan program pembelian obligasi senilai $85 miliar per bulan oleh bank sentral AS.

“Tingkat bunga yang tinggi tanpa pertumbuhan ekonomi yang signifikan tidak menguntungkan bagi bank,” ujar Paul Miller, seorang analis pada FBR Capital Markets di Arlington, Virginia seperti dikutip Bloomberg, Senin (17/6/2013).

Menurutnya, sejumlah bank mematok tingkat bunga portofolio sekuritas pada posisi sangat rendah dan mengupayakan uang mereka bergerak. Jika tingkat bunga naik secara material maka yang lainnya akan turun.

Para eksekutif di sejumlah bank besar, termasuk Wells Fargo & Co. dan Deutsche Bank AG, berupaya meyakinkan investor bahwa keuntungan dari bunga tinggi akan menutup kerugian yang merujuk pada keuntungan yang tinggi pada investasi baru dan keuntungan yang lebih baik atas perdagangan obligasi.

Miller dan Chris Mutascio yang bekerja pada Keefe, Bruyette & Woods mengatakan mereka ragu karena tingkat bunga jangka pendek yang mendorong loan pricing bisa mendekati rekor terendah meski nilai aset yang dipatok  pada keuntungan jangka panjang kehilangan nilai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper