BISNIS.COM,JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin membangun fondasi pengembangan industri keuangan syariah yang lebih kuat untuk menekan munculnya berbagai permasalahan industri itu ke depan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan terdapat tiga tantangan utama bagi pengembangan industri keuangan syariah di Tanah Air seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan nasabah saat ini.
"Industri keuangan syariah yang dibangun saat ini harus mencerminkan kekuatan di masa depan," ujarnya saat memberi sambutan dalam Seminar Program Penjaminan LPS dan Prospek Pertumbuhan Perbankan Syariah, Kamis (27/6/2013).
Muliaman mengungkapkan tantangan pertama industri keuangan syariah berupa pendekatan kepada masyarakat yang lebih nyata agar mampu membuka akses kebutuhan layanan keuangan nasabah.
Berikutnya, industri keuangan syariah perlu lebih kreatif menciptakan produk sesuai kebutuhan nasabah.
"Berdasarkan riset, 10 tahun ke depan akan terdapat 120 juta kelas menengah baru di Indonesia. Tentu ini merupakan peluang karena tentu saja mereka membutuhkan layanan keuangan. Tapi, bagaimana caranya supaya layanan keuangan yang dikembangkan ini tidak hanya sebatas produk tradisional, seperti tabungan dan pembiayaan," jelasnya.
Peran ketiga yang menjadi tantangan industri keuangan syariah yakni pentingnya masuk ke dalam pembiayaan proyek-proyek yang memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, seperti proyek infrastruktur pemerintah. (sas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel