Bisnis.com, JAKARTA - Perjuangan penerapan asas kesetaraan atau resiprokal bagi bank domestik menjadi salah satu program Mirza Adistyaswara dalam uji kemampuan dan kelayakan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Mirza yang masih menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan dirinya lebih memilih bank asing yang menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential) yang tinggi, ketimbang bank lokal yang tidak hati-hati.
“Tanpa melihat kepemilikan, BI harus mengedepankan kualitas pengelolaan bank karena kegagalan bank akan berpengaruh negatif terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya, Selasa (3/9/2013).
Meski demikian, tuturnya, dominasi bank asing pada sistem perbankan nasional juga harus dibatasi guna meningkatkan tingkat prudential perbankan nasional. “Dominasi bank asing di Indonesia juga harus dilihat dari perspektif risiko stabilitas Indonesia jika terjadi goncangan dari negara asal bank asing tersebut,” ujarnya.
Mirza menambahkan bank sentral juga memperjuangkan asas resiprokal dalam penerapan Masyarakat Ekonomi Asean.
Hari ini Komisi XI DPR RI menguji dua calon DGS BI guna meneruskan jabatan Darmin Nasution untuk kurun periode 2009—2014 mendatang. Dengan demikian, DGS BI terpilih hanya akan menjabat sekitar 1 tahun.
Mirza Adityswara mendapat giliran pertama dalam ujian hari ini. Setelah itu, Komisi XI akan menguji Anton Hermanto Gunawan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Ekonom Bank Danamon.