Bisnis.com, PADANG - Menghadapi industri perbankan yang kian ketat, Kepala Bursa Efek Indonesia cabang Padang Reza Sadat Sahmeini menyarankan Bank Nagari mesti segera initial public offering (IPO) di lantai bursa, agar bisa menyerap dana publik untuk pengembangan bank.
"Di tengah bisnis perbankan yang ketat, Bank Nagari mesti IPO. Kalau tidak mereka akan kesulitan menghinpun dana untuk pengembangan bank," katanya Selasa (17/9/2013).
Dia mengatakan ekspansi perbankan umum sudah menembus masyarakat paling rendah yakni di tingkat kecamatan. "Jika Bank Nagari telat, pasar mereka yang ada di tingkat kecamatan itu, bisa kian tergerus dan berpindah ke bank lain," ujarnya.
Sebelum reformasi, kata Reza, Bank Nagari boleh berbangga karena mampu menjangkau seluruh daerah di Sumatera Barat. Namun, kenyamanan tersebut tidak berumur lama karena bank umum sudah ekspansi sampai pelosok daerah.
"Mau tidak mau mereka harus ikuti zaman. Bank DKI dan BJB bahkan sudah masuk ke provinsi lain, perkembangan mereka begitu pesat setelah IPO,” kata Reza.
Sebelumnya, isu Bank Nagari segera IPO sudah ramai dibicarakan. Namun menurut Reza karena khawatir saham Bank Nagari dimiliki asing, pemegang saham bank tersebut urung memberikan izin untuk IPO.
"IPO itu merupakan keharusan bagi perbankan jika ingin bersaing di era sekarang," ujar Reza. Namun dia menyarankan saham yang dilepas ke publik diprioritaskan bagi masyarakat Sumbar.
Pemerintah katanya, harus berani sosialisasi ke masyarakat untuk membeli saham Bank Nagari, sehingga saham bank tersebut tetap dimiliki oleh masyarakat Sumbar. (Heri Faisal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel