Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebarkan Sayap ke Timur Tengah, BSI (BRIS) Kini Fokus ke Pasar Arab Saudi

BSI (BRIS) membeberkan progres ekspansi ke Timur Tengah. Terbaru, BSI masih fokus menyasar pasar Arab Saudi.
Karyawati Bank Syariah Indonesia melayani nasabah di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati Bank Syariah Indonesia melayani nasabah di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) membeberkan sederet progres ekspansi ke Timur Tengah. Terbaru, BSI masih berfokus menyasar pasar Arab Saudi.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan dalam rangka menjadi bank syariah berskala global, BSI gencar berekspansi ke Timur Tengah. BSI misalnya telah mendapat persetujuan lisensi lengkap (full license) untuk cabang di Dubai, Uni Emirat Arab.

BSI berekspansi ke Uni Emirat Arab karena negara tersebut merupakan hub perdagangan produk barang menuju Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Selain cabang di Dubai, saat ini proses dijalankan di Arab Saudi. Tujuannya untuk tap market haji dan umroh," ujar Bob dalam konferensi pers rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BSI pada Jumat (17/5/2024).

Bob menjelaskan di Arab Saudi, BSI juga mencoba untuk mengembangkan ekosistem Islam, terutama haji dan umroh. "Apalagi, Indonesia pasar hajinya besar," tutur Bob.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi juga sebelumnya mengatakan bahwa sebagai bank yang berbasis bisnis model syariah, penting bagi BSI mulai menjajaki pasar Arab Saudi yang memiliki potensi bisnis syariah signifikan.

“Sudah sewajarnya [Indonesia dan Arab Saudi] punya hubungan bisnis dan bisa melakukan kerja sama, di mana potensi yang besar ini adalah haji dan umroh,” katanya dalam Paparan Kinerja 2023 BSI pada Februari lalu (1/2/2024). 

Untuk pasar haji dan umroh, tercatat setiap tahun Indonesia mengirimkan jemaah haji sekitar 220.000 orang dan jumlah umroh lebih dari satu juta jemaah. Lalu, potensi dana mencapai hampir Rp90 triliun hingga Rp100 triliun. 

“Nah, itu kenapa kita mesti ada di sana, di Jedah, Mekah, Madinah, sebetulnya kami menggarap market yang spending dilakukan oleh para jemaah tidak hanya di lokal, tapi banyak dilakukan di negara Arab Saudi,” ucap Hery.

Oleh karena itu, dengan hadirnya kantor cabang di Arab Saudi, perseroan bisa memberikan layanan transaksi pembayaran jemaah haji dan umroh melalui BSI.

BSI sendiri menargetkan pembukaan kantor cabang di Arab Saudi bisa rampung pada tahun ini. Dalam mencapai realisasi tersebut, BSI telah beberapa kali menemui otoritas Arab Saudi bernama Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA). Sayangnya, proses pengurusan pendirian kantor cabang di Arab Saudi memang tidak mudah. 

BSI sendiri menempuh dua jalur kerja sama agar ekspansi ke Arab Saudi bisa tercapai. Pertama, dengan business to business (B2B). Kedua, dengan government to government (G2G) lewat Kementerian Luar Negeri serta Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper