Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi BUMN, RNI Segera Akuisisi Kertas Leces

PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero akan mengakuisisi pabrik kertas terpadu PT Kertas Leces (Persero) untuk membangkitkan kembali perusahaan tersebut.
/Bumn.go.id
/Bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero akan mengakuisisi pabrik kertas terpadu PT Kertas Leces (Persero) untuk membangkitkan kembali perusahaan tersebut.

"RNI sudah menyampaikan usulan untuk mengambilalih Kertas Leces. Usulan kami terima tinggal menetapkan prosedur pengambilalihannya saja," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan setelah Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Pusdiklat Bank BRI, Ragunan, Kamis (28/11).

Menurut Dahlan, Kementerian mendukung penyelematan Kertas Leces, karena perusahaan ini dalam kondisi sulit untuk beroperasi secara normal.

"Saat ini total utang Leces mencapai sekitar Rp1,5 triliun, terdiri atas utang kepada negara termasuk kepada pihak ketiga seperti kepada keluarga Endang Mokodompit yang mencapai sekitar Rp800 miliar," ujarnya.

Namun, kata Dahlan, dalam hal pengambilalihan Leces, nantinya akan ditinjau kembali apakah utang-utang tersebut benar-benar ada, atau utang karena "permainan" di masa lalu.

"Kalau utang kepada negara bisa dijadikan saham, tapi utang kepada pihak ketiga harus diklarifikasi kembali," ujarnya.

Sesungguhnya, ujar Dahlan, Leces merupakan salah satu BUMN yang masuk dalam program revitalisasi dan restrukturisasi, namun belum menunjukkan kemajuan, karena masih tetap dalam kondisi kesulitan keuangan untuk operasional.

Mantan Dirut PT PLN ini menuturkan, dalam usulan pengambilalihan tersebut, RNI akan membangun pabrik gula di Kertas Leces yang berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur.

Pabrik kertas tertua kedua di Indonesia setelah Pabrik Kertas Padalarang ini memiliki lahan seluas 60 ha, sudah memiliki "boiler", gudang, dan rel kereta ke kompleks pabrik, jadi sangat bagus untuk dibangun pabrik gula.

"Ide yang bagus, karena pemerintah membutuhkan setidaknya 15 pabrik gula baru untuk memenuhi swasembada gula nasional," kata Dahlan tegas.

Meski begitu, Dahlan menambahkan harus dipastikan bahwa Leces ketika diambilalih RNI utangnya sudah diselesaikan, agar tidak menjadi beban RNI.

RNI Siap Sementara itu, Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro kepada Antara mengatakan siap mengakuisisi Kertas Leces.

"Beberapa hari lalu manajemen Kertas Leces sudah kita undang untuk memaparkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Berdasarkan itu pula kami segera menyelesaikan kajian untuk mengakuisisi Leces," kata Ismed.

Selanjutnya, menurut Ismed, RNI akan menyerahkan hasil kajian rencana akuisisi Leces kepada Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham.

"Sama halnya dengan pemikiran pemegang saham, sebelum diakuisisi kami ingin Leces dalam kondisi "free and clear" alias bersih dari kewajiban," tegas Ismed.

Terkait dengan rencana bisnis yang akan diterapkan RNI dalam akuisisi Leces, ia mengatakan pabrik gula akan didirikan di lokasi pabrik kertas.

"Pabrik kertas Leces tetap ada, dengan pasokan bahan baku kertas dari ampas tebu pabrik gula. Ini akan lebih efisien dan mendatangkan keuntungan bagi Leces," ujarnya.

Ia menambahkan pasokan tebu untuk pabrik gula tersebut akan diperoleh dari para petani tebu di sekitar lokasi pabrik gula.

"Ini merupakan sinergi yang bagus, antara perusahaan dengan petani tebu di wilayah itu yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani juga," ujarnya.

Saat ini RNI mengelola 10 pabrik gula yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, serta beberapa pabrik yang mengolah produk hulu dan hilir berbasis tebu.

Total produksi gula RNI pada 2012 mencapai sekitar 168.000 ton, sedangkan pada 2013 ditargetkan bisa melewati angka 170.000 ton.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper